AnggunPrns_'s Reading List
3 stories
Guindigo (Pingguin Anak Duda) End. by ErnaW_E
ErnaW_E
  • WpView
    Reads 284,129
  • WpVote
    Votes 53,422
  • WpPart
    Parts 50
ANAK INDIGO. Menjadi anak seorang duda sudah cukup membuatku menderita. Namun, ada yang lebih membuatku sengsara, yakni semenjak ditinggal mendiang Mami dan mata batinku terbuka. "Papi berangkat dulu, jangan lupa sarapan sebelum ke kampus. Jangan lupa kunci pintu, sama satu lagi--" "Jangan suka ngomong sendiri," potongku sudah hafal dengan peringatan Papi. Ya, lelaki itu takut anaknya gila karena meratapi kepergian maminya, apalagi sering memergokiku berbicara sendiri. Ah, dia tidak tahu saja anaknya memang sudah tidak waras. Kenapa aku suka berbicara sendiri? Karena aku memiliki teman yang sering kalian sebut, H A N T U. Note: KOMEDI, DRAMA KELUARGA ANAK, BAPAK DAN HANTU DI RUMAH. (Dilarang mengutip/menjiplak sebagian atau keseluruhan cerita tanpa izin) Rank 8 in Humor - 30-Juli-2022 Rank 10 in Humor- 15 Juli 2022. Rank 15 in Humor - 25-4-2022 Rank tagar: 1 in Fantasi - 7 Desember 2024 3 in Horor - 7 Desember 2024 1 in Nael - 3 November 2021 1 in Auris - 3-november-2021 2 in Drama keluarga - 6 Juni 2022 •jangan lupa follow•
Langit Angkasa [SELESAI] by Secrettaa
Secrettaa
  • WpView
    Reads 67,680
  • WpVote
    Votes 7,418
  • WpPart
    Parts 36
[FOLLOW SEBELUM BACA YA] Bagi Langit, anak laki-laki berlesung pipi itu, Angkasa adalah segalanya dan begitu pula sebaliknya. Di saat anak lain sibuk mengadu pada kedua orang tuanya-keluarga. Langit dan Angkasa hanya memiliki satu sama lain untuk saling menguatkan. Langit yang terlalu kecil untuk menerima dan mengerti akan semuanya, serta Angkasa yang selalu memberikan pelukan hangat padanya dengan sukarela. Ini hanya kisah sederhana dari kedua anak laki-laki berbeda usia yang harus menghadapi kejamnya dunia. Start: Minggu, 24 Oktober 2021 End: Kamis, 11 Agustus 2022
Satria Dirgantara [Complete] by BerlianLhegusa5
BerlianLhegusa5
  • WpView
    Reads 115,606
  • WpVote
    Votes 10,620
  • WpPart
    Parts 48
Namanya Satria Dirgantara. Seperti namanya, ia seorang kesatria, tapi ... kesatria tanpa senjata. Membuat dirinya mudah sekali terluka. Dan, jadilah ia remaja enam belas tahun yang berteman akrab dengan luka. Remaja yang memiliki senyum secerah senja dan tatapan sekelam samudra. Jika sudah tersenyum secerah itu maka topengnya nyaris sempurna, menyembunyikan goresan panjang tepat di dada. Tak akan ada yang tahu kalau ia sedang berpura-pura bahagia. Sebab rasa sakitnya, tak akan ia biarkan siapa pun tahu seberapa beratnya. Cukup orang-orang menilai bahwa ia adalah sosok paling bahagia di dunia. Namun, benteng pertahanannya mulai goyah semenjak ibunya telah tiada. Padahal ia hanya punya ibu saja di dunia. Lalu, lelaki itu datang, memberinya ucapan penenang, juga peluk hangat yang entah kenapa membuat dia bisa merasakan hangat pelukan Sang Ayah yang selama ini hanya ia damba dalam bayang-bayang. Lelaki itu memperkenalkan namanya sebagai Fandi sekaligus ayahnya. Kemudian semua berjalan begitu saja. Keluarga Fandi yang awalnya baik-baik saja itu hancur karena kedatangan Dirga. Membuat ibu dari dua anak kembar Fandi yang lain pergi dari rumah, dan Dirga harus menerima tatapan tak suka juga perlakuan kasar dari salah satu abang kembarnya. . "Gue emang enggak pantas jadi adek lo berdua, Bang."--Satria Dirgantara . "Gue bukan abang lo, jadi stop panggil gue 'abang'. Satu lagi, Fian juga bukan abang lo. Dia cuma punya satu adek, yaitu gue." --Refino Aditya . "Kalau disuruh memilih antara kalian berdua, jelas gue enggak bisa milih salah satunya. Karena kalian berdua sama-sama adek gue."--Refian Aditya