Raina Alunna, seorang staff accounting di salah satu perusahaan swasta Jakarta yang masih susah move on dengan cinta pertama nya semasa SMA, Yoga Abimanya Bratawijaya. Bahkan sudah hampir 10 Tahun berlalu dia masih belum bisa melupakannya, sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang dokter tampan bernama Aditya Mahendra yang selalu menolongnya meskipun sikapnya yang dingin dan terkesan cuek tapi mampu membuat Raina jatuh cinta dan penasaran.

Jangan liat covernya baca dulu ceritanya sapa tau nyantol❤ "Saya menjagamu karena amanat dari sahabat saya,tetapi saya menikahimu karena saya benar - benar mencintaimu" - Dani Putra Bagaskara "Saya belum bisa menyayangimu dengan tulus karena hati saya masih bersama masa lalu" - Nindy Ananda Putri •> Kata - kata non baku •> penentuan alur kurang baik •> banyak typo berterbaran

[PART DIPRIVATE ACAK] Andira lupa ingatan! Yang dia lihat pertama kali adalah wajah dokter tampan yang bernama Angga. Baru saja Andira merasa tertarik, ternyata Angga sudah punya anak. Malah, Andira menyanggupi untuk jadi babysitter anak Angga. Untungnya, Angga ternyata duda. Andira mulai merasa ia memiliki kesempatan, sebelum ternyata ada masalah yang menghadang dan membuat Andira memupuk harapannya. Namun takdir begitu lucu. Ia mempermainkan mereka sedemikian rupa. Juga cinta. Sampai akhirnya mereka tidak bisa mengelak lagi darinya.

Harapan selalu datang saat kita kehilangan. Sebuah pepatah yang nyaris dipatahkan oleh seorang pria yang meyakini bahwa harapan tidak pernah ada dalam hidupnya. kehilangan selalu membawa luka. Lalu hidup menjadi seperti amat sia-sia. Tidak ada lagi tempat untuk menyimpan sesuatu paling sederhana seperti mimpi-mimpi yang indah. Seorang perempuan yang meyakini bahwa hidup dipenuhi harapan lalu muncul. bertarung melawan ego seorang Kenneth Adrian Prakasa yang begitu kuat. menularkan keyakinan tentang harapan melalui kisah panjang berliku. Akankah ia mampu ? Atau justru hanya akan kembali hidup dalam bayang-bayang harapan lain yang tak pernah diinginkannya ?

Kebencian, trauma, dan kesedihan yang mendalam itulah yang memicu dan menjadikan dirinya seperti seorang monster. Tak taukah kau, mulutmu itu begitu tajam ketika kau memakinya dengan seenak hatimu hingga membuatnya semakin hancur? Dia kesakitan, sedih, marah, kecewa, depresi dan trauma lantaran penyiksaan demi penyiksaan yang menyakitkan, penghianatan cinta yang tragis, hinaan cercaan makian yang menyayat hati, bahkan pemerkosaan begitu mengerikan yang telah merengut secercah harapanya untuk hidup bahagia. Tidakkah kau dengarkan tangisan pilunya? Tidakkah kau dengarkan teriakanya yang menyayat hati itu? Atau kau pura pura tuli karena keegoisanmu? Bagaimana bisa kau tertawa dan mencerca, dan menghakiminya selayaknya manusia hina tanpa sudi mengenal dan mengetahui apa yang terjadi padanya. Kau pikir kau siapa? "Dia monster kamar 23, dan dia pembunuh"