Reading list 2 😀
3 stories
Tengku Qaiser Mikael ( IN EDITING ) by nanos5
nanos5
  • WpView
    Reads 1,043,819
  • WpVote
    Votes 39,061
  • WpPart
    Parts 46
Also known as Bidadari Mr Mafia Tengku Qaiser Mikael Sebaris nama tu buatkan aku gila. Gila dengan cara nya, gila dengan sikapnya yang berubah ubah. Sekejap romantik sekejap beku sekejap garang tapi tak bermaksud semuanya negatif. Ada juga positif tentang nya lagi lagi matanya yang berwarna biru pekat serta wajah kacaknya dan digabung dengan rambut berwarna perangnya. Aura dia.. Kalau dikira kembali, memang dia lebih kacak daripada Tengku Darmian tapi iya lah, kalau kacak tapi dikata tiada pernah berteman wanita mesti lah tidak normal bukan? ** "Awak gay?" - Nur Qaira Sofea "Aku masih bernafsu kepada kaum hawa, Qaira. Kalau kau nak tengok, sekarang juga aku boleh cium kau." - Tengku Qaiser Mikael "Entah entah awak tipu je kan? Sengaja nak tutup yang awak gay." "I'm not a gayboy, Mrs Qaiser. Aku tak suka bergaul dengan perempuan sebab kebanyakkannya hanya mahukan aku sebab rupa paras dengan kekayaan. Cuba kalau aku tak hensem macam ni, mereka tak nak kan? Kalau kau? Kau nak?" "Sejak bila pula awak hensem? Saya tak nampak pun dan ya, saya tak berminat dengan lelaki bermata biru macam awak." " Kau fikir aku tak rasa degup jantung kau bila kita rapat macam ni? Nice beat, dear. Fast and yet, still saying that you're not interested on me." Argh! Lelaki ini memang suka buat aku jadi gila tapi gila gila juga lama lama jadi cinta! Oh come on, siapa sahaja yang tak jatuh cinta dengan sikap lelaki ini? Mencabar kesabaran tapi dalam masa yang sama jenis romantik. Cintakah aku padanya? "Kenapa you masih pertahankan dia, Qaira? Apa yang ada pada dia dan pada I tiada? If disebabkan I kaki perempuan, you tolak I.. I think you should know yang Qaiser ni sama setan macam I. Cuba you tanya dia, dah berapa ramai perempuan yang dia tebuk?" - Tengku Aisar Darmian Masihkah ada sinar? Atau Sampai disini sahaja perjalanan mereka? "Abang betul betul cintakan sayang. Abang tak akan buat semua tu."
CHAOS ━ BOOK 1 | ✓ by wolfindenim
wolfindenim
  • WpView
    Reads 66,694
  • WpVote
    Votes 9,302
  • WpPart
    Parts 44
𝐑𝐎𝐁𝐘𝐍 𝐇𝐀𝐙𝐄 selalu dikuasai amarah dan adiksi mematikannya sendiri, hingga sebuah peristiwa membangkitkan sisi tergelapnya. Kini, Robyn Haze keluar untuk membalas dendam. * * * [THE CHAOS TRILOGY: BOOK I] Kekacauan itu bermula di Dewick: sebuah kota dosa di mana segala hal dapat terjadi. Kriminalitas selalu mewarnai jalan-jalan suramnya, namun Robyn Haze tak menyangka kalau korban dari bengkoknya keamanan di kota itu adalah ibunya sendiri; ditembak oleh pelaku yang sangat amat ia kenal, di tengah jalan terbuka pada tengah malam. Bagi Robyn, itu hanya berarti satu hal: nyawa dibayar nyawa. Pembalasan dendam seakan menjadi satu-satunya jalan, bahkan obsesi baginya. Tatkala ia menyadari moralitas yang ia punya perlahan tercabik karena hal itu, Robyn sudah terlampau jauh tersesat. Bersama Alder Nichols, kolumnis amatir surat kabar, Robyn berusaha menuntaskan apa yang sudah ia mulai... dan semua itu diawali dengan perjalanan panjang yang membuat ia dijejali manis-pahitnya kebenaran. Segala hal menjadi berputar tak tentu arah ketika perlahan rahasia-rahasia di masa lalu Robyn terkuak. Di tengah semua duka, rasa sepi, dan hiruk-pikuk pendosa, apa yang dapat ia harapkan? Apa yang dapat ia terima dari jalan-jalan kelam dan mobil yang melaju dengan pelan? Kekacauan. 𝕮𝐇𝐀𝐎𝐒 𝐏𝐄𝐌 𝐏𝐀𝐑𝐄𝐍𝐓𝐈 | © 𝟐𝟎𝟐𝟎 𝐀𝐋𝐋 𝐑𝐈𝐆𝐇𝐓𝐒 𝐑𝐄𝐒𝐄𝐑𝐕𝐄𝐃. ─⋅⥉⤉⋅─
Possessive and Psycho Boyfriend [REPOST] by ShintiaMonica4
ShintiaMonica4
  • WpView
    Reads 2,905,460
  • WpVote
    Votes 238,137
  • WpPart
    Parts 62
Follow sebelum membaca "Keluarlah, Sayang! Percuma kau bersembunyi, aku akan menemukanmu!" Febri menendang meja tempat persembunyian Vani dengan kuat hingga membuat meja itu jatuh memporak porandakan hati Vani yang bergemuruh. "Ketemu juga." Vani menjerit kesakitan kala Febri mencengkram bahunya dengan kuat. Rasanya bahu itu hampir copot. Ia memberontak tapi tak mampu membuat cengkraman Febri mengendur. "Mau kabur ke mana lagi? Kamu nggak bakal bisa kabur, because you're mine, Baby ...." Air mata Vani tumpah, ingin menjerit meminta bantuan tapi mulutnya terasa terkunci begitu rapat melihat tatapan mematikan dari Febri. "Sakit, Feb. Lepasin! Ini sakit ...." Gadis itu merintih dengan tangis kian menderas. "Oh, ternyata cengkramanku ini menyakiti gadisku yang bandel. Baiklah karena aku menyayangimu aku akan melepasnya, tapi pilih dulu hadiahmu, Sayang! Pisau atau silet?" Rasanya Vani ingin mati saja. Pilihan yang laki-laki itu berikan tidak ada baiknya. Keduanya sama-sama begitu menyakitkan. Vani tak tahu harus memilih yang mana. "Feb ... aku mohon, aku minta maaf." "Aku terima maafmu, tapi jawab dulu. Kamu mau hadiah menggunakan pisau atau silet?" Published 3 September 2020 - 14 April 2021 Part masih lengkap