Bisa dikatakan sebagai musuh, tentu saja bukan. Teman apalagi. Nyatanya yang satu menaruh hati, satunya lagi menaruh kebencian. Setiap napas yang dihembuskan selalu menghantarkan puja sementara sang gadis selalu mendengus tak minat. Jeon Jungkook harus menahan perasaan yang tak terelakkan saat sang pujaan hati terus mendorongnya menjauh sampai ujung dunia. Harus menghadapi perang dingin serta dikucilkan dari percakapan selagi Jung Hemi bergaul dengan teman-temannya begitu nyaman. Sesungguhnya Jeon Jungkook sudah tak mampu lagi, hanya saja apa yang bisa ia lakukan selain menunggu bila perasaannya ingin diakui meskipun tipis untuk memiliki. Kendati ia percaya bahwa: "When the rains fall, the leaves fall to and my heart fallin' all in." . ⚠️ WARNING-THIS STORY CONTAIN WITH HARSH WORDS. ©2022 by meiverse.

Hanya kisah sederhana yang di awali dengan kesalahpahaman yang terjadi anehnya membuat Seo Woo menaruh rasa suka yang dipendam secara diam-diam kepada Jung Hoseok alih-alih mengibarkan bendera perang karena Jung Hoseok telah mempermalukannya didepan umum. Keduanya dipertemukan kembali oleh Kim Seokjin dan hubungan mereka menjadi canggung. Banyak informasi mengenai Jung Hoseok yang Seo Woo dapatkan dari Seokjin hingga saking terlalu banyak Seo Woo melampaui batas yang telah ditetapkan. Masa lalu Jung Hoseok membuat Seo Woo mundur untuk mengungkapkan perasaannya. . "Hey, Jung. Terima kasih sudah mengubahku menjadi manusia yang lebih peduli terhadap apapun, termasuk kepada dirimu." . WARNING: adegan bunuh diri, kekerasaan. © 2020 by meiverse

Ini kisah seorang Eleanor Calder yang ingin memanfaatkan waktu liburan di musim panas. Berkumpul dengan keluarga dan sahabatnya. Ia tidak ingin waktu liburan musim panas kali ini di sia-siakan begitu saja, apalagi mengingat dirinya selalu disibukkan dengan tugas kuliahnya yang menumpuk. Oleh karena itu, ia harus memanfaatkannya sebaik mungkin sebelum dirinya kembali dibuat pusing oleh tugas skripsi yang sempat di tolak dosennya. Namun kenyataan menjatuhkan ekspetasinya tanpa bisa ia cegah. Waktu yang ia telah rencanakan untuk mengisi liburannya hancur ketika rumahnya kedatangan keluarga Tomlinson. Apalagi anak pertama dari keluarga tersebut merupakan masa lalunya yang ingin sekali ia lupakan. Kedatangan mereka yang tiba-tiba dan tanpa sepengetahuan Eleanor membuatnya geram dan ditambah dengan tingkah laku anak pertama sekaligus anak terakhir (si kembar sialan) keluarga Tomlinson membuatnya ingin sekali menjatuhkan diri ke dalam jurang tak berdasar. Musim panas kali ini merupakan neraka sekaligus surga terkutuk bagi seorang Eleanor Calder. Warning: cerita ini terinspirasi dari karya Jenny Han. Jadi maaf bila ada kesamaan. Copyright © 2015 by meisya.

"Jika bukan karena dia putri Sejin-hyung, aku tidak mau terus dijajah oleh gadis menyebalkan seperti Sacha. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib band kami ke depannya. Liat saja nanti."-Namjoon. "Menjadikan si Pembuat Onar itu sebagai manajer utama band kami benar-benar sebuah mimpi buruk. Dia memaksa kami untuk menjadi model iklan celana dalam. Sungguh keterlaluan!" -Seokjin. "Mulutku terlalu suci untuk menyebut namanya saja, yang pasti melakukan pembunuhan berencana? itu tidak terlalu buruk untuknya." -Yoongi. "Mulut kecilnya benar-benar tajam. Penyihir kecil itu menyuruhku menjadi akrobatik daripada seorang idola. Aku berharap Suga-hyung segera merobek bibir mungilnya!" -Hoseok. "Kedatangan Sacha semuanya menjadi lebih kacau. Setelah berhasil mengirimku ke rumah sakit, tukang mengatur itu melarangku berhenti memakai eyeliner ketika latihan. Aku muak!" -Jimin. "Tidak ada yang bisa menggantikan Manager Sejin meski Sacha sekalipun. Aku berharap dia cepat kembali dan segera menendang gadis menyebalkan itu dari kehidupan kami!" -Taehyung. "Gadis penyihir itu telah merebut semua koleksi make-upku dan membagikannya kepada member lain. Katanya ini cara berhemat agar bisa mendapat dana lebih besar untuk promosi album. Gadis penyihir itu pengacau, kuharap Sejin-hyung segera kembali!" -Jungkook. "Aku benci ayah terlebih aku adalah hater nomor satu boyband yang diasuhnya. Sekumpulan tujuh lelaki dengan celana ketat, menari layaknya seorang akrobatik tak laku. Akan kubuat mereka terlihat lebih idiot." -Kim Ae-Cha alias Sacha. © 2018 by meiverse.

"Apa yang akan kau lakukan jika semua orang di sekitarmu bersandiwara? Dan apa yang akan kau lakukan jika semua orang di sekitarmu menyembunyikan hal terbesar dalam hidupmu? Marah atau menerimanya?" © 2014 by meisyaw

Sequel of Sacha and The Bangtan: See You When I See You. --- Pertemuannya kembali dengan Park Jimin membawa penyesalan terbesar dalam hidup Sacha. Tidak menyangka bila takdir akan terus membuat hatinya lemah tidak berdaya dan mengalahkan egonya. Tak lupa, dinding pertahanan Jimin pun runtuh dengan sia-sia usai Sacha mengajukan sebuah permohonan padanya. - "Benar, aku akui. Sacha ternyata juga manusia biasa." -Kim Namjoon. "Meskipun Sacha bukan lagi manajer kami, tetap saja sikap ikut campurnya benar-benar membuatku muak." -Kim Seokjin. "Sungguh, dia benar-benar berubah?" -Min Yoongi. "Percayalah, menjadi kekasih Sacha Kim merupakan mimpi buruk!" -Jung Hoseok. "Aku tidak akan membiarkannya merasa sendirian lagi." -Park Jimin. "Kupikir mereka akan menjadi pasangan yang manis. Ternyata yang kulihat perang dunia ketiga. Astaga, hancur!" -Kim Taehyung. Tersenyum mengejek, Jungkook bergumam. "Ternyata gadis seperti Sacha bisa menyukai seseorang juga." - © 2021 by meisyaw