Nothvia___'s<🌼
3 stories
Melukis Malam by LzaLiazi
LzaLiazi
  • WpView
    Reads 243
  • WpVote
    Votes 186
  • WpPart
    Parts 6
"pulang bareng gue!" Suruh Zerox sambil berjalan di samping vanesa "Ogah!" Jawab Vanesa singkat **** "Lo jadi cewek jual mahal teros!" Kata Zerox sambil melipat kedua tangannya ke dada. Gadis itu menatap Zerox tajam "Dan lu jadi cowok kok Sasimo!" Ejek Vanesa sambil meniru gaya Zerox. "Anjing!" Upat Zerox kesal. "Jangan bilang anjing! Kurang kasar!" Zerox menggap tak percaya dengan gadis di hadapannya ini. **** "Ayolah Nesa, ngeded sama kak Zerox mau yah!" Pinta Pina di sepanjang hari. Vanesa berhenti, menatap Pina lama "Pina, Sekali tidak tetap tidak!" Tolak Vanesa kemudian kembali bekerja. **** "Gue suka sama lo, Vanesa." Ungkap Zerox di atas motor. "APA!" Teriak Vanesa tak mendengar perkataan Zerox. "GUE SUKA SAMA LO!" Teriak Zerox mengulangi perkataanya. "APA LO SUKA SAMA TANTE GUE!" Jawab Vanesa dengan telinga tetap di pasang. "ASTAGA JSBSJDBSV@#(#!" Kesal Zerox seribu bahasa. **** "Zerox jemput gue!" Pinta Vanesa sambil mata mondar mandir melihat apakah ada kendaraan yang lewat. "Maaf Nesa, gue lagi nemani Karin." Jawab Zerox di seberang sana. "Gue mohon Rox, jemput gue, gue takut." Pintanya lagi. "Lebay Lo, biasanya bisa sendiri." **** "Pa Zerox itu pacar Vanesa bukan Karin!" "Lancang sekali kamu!" **** "Lo beban di hidup gue!" "Gue gak pernah merasa membebani lu kak!" **** "Gue mau putus!" Ucap Vanesa dengan emosi. "Gue gak mau!" **** "Berapa Kakak gue bayar Lo!" "...brengsek lu Rox!" **** "Mau berdansa sama gue?" Tanya Zerox lembut sambil mengulurkan tangannya. "Najis gue megang sesuatu yang sudah pernah Karin pegang" Jawab Vanesa singkat dan pergi dari hadapan Zerox. **** "Tetap bahagia!" "Bahagia? Untuk siapa? Gue!" **** ⚠️Mengandung 50% perkataan kasar⚠️ ➡️Star 16 Maret 2022 ➡️Finis belum tentu
Love Letters [END] by AloisiaTherin
AloisiaTherin
  • WpView
    Reads 11,451,148
  • WpVote
    Votes 926,420
  • WpPart
    Parts 52
Katanya, Khaezar Haga Archello itu tidak pernah tertarik dengan wanita. Jadi, Jinaya merasa aman meskipun harus berada satu ruangan yang sama setiap harinya dengan Khaezar. Sosoknya yang dingin, irit bicara, misterius dan jarang berinteraksi dengan wanita semakin memperkuat keyakinan Jinaya kalau sepertinya Khaezar itu, Gay! Tapi kenyataan berhasil menghantam Jinaya. Khaezar jauh lebih berbahaya daripada buaya di kampusnya! Khaezar jauh lebih sinting dari yang ia duga! Dengan entengnya Khaezar berkata, "Gue punya kupon free kisses and cuddle- unlimited, khusus buat lo. Kamar kita sebelahan, kalau mau tinggal panggil aja." Jinaya tidak peduli jika ia menjadi gila saat itu juga, Jinaya jauh lebih khawatir kalau jantungnya akan menggila dan berakhir ia jatuh cinta. **** "Tenang aja, dia gak tertarik sama cewe, lo pasti aman kalo separtemen sama dia, Jinaya." "AMAN MBAH MU! Baru sehari udah ketar ketir gue ini!"
Bara My Husband  by Aisya_Slfiani
Aisya_Slfiani
  • WpView
    Reads 13,576,060
  • WpVote
    Votes 1,101,562
  • WpPart
    Parts 54
Di mata Nara, Bara itu laki-laki dingin dengan wajah datar sedatar-datarnya, dan Bara itu laki-laki tegas yang terlihat kaku saat bercengkrama. tapi itu dulu, saat ia belum menjadi nyonya Bara Agasta Pratama. mereka yang katanya di jodohkan, akhirnya berakhir dengan pernikahan. Nara kira hubungan mereka akan sangat kaku dan aneh, tapi ia salah. Bara yang kini menjadi suaminya, bukan lagi Bara yang sedingin balok es di Antartika, bukan lagi Bara si wajah datar yang tak bisa di lihat senyum manisnya, dan bukan lagi Bara yang kaku dalam berbincang dengannya. _ _ _ _ "Tenang Nara, saya tidak akan memakanmu sekarang," ucap Bara yang mampu membuat Nara tak lagi berontak. "Te-terus kapan?" Suara Nara hampir tak terdengar. "Kapan kamu siap?" Tanya Bara balik. Nara mengerjap, "a-aku nggak mau di ma-makan. A-aku ma-masih mau hidup." Dan pecahlah sudah, Bara tertawa mendengar perkataan Nara. Ia sampai mundur beberapa langkah sambil terus tertawa. Nara mengerjap bingung, dahinya berkerut melihat Bara tertawa, tapi di satu sisi ia juga terpesona. Untuk pertama kalinya, ia melihat seorang Bara Agasta Pratama tertawa lagi. Sangat tampan. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah. Bara menghentikan tawanya, ia berjalan mendekat kearah Nara dan kembali mengurungnya. Membuat Nara sekarang bahkan sudah seperti batu, menahan nafasnya dan tak bergerak sedikitpun. "Kamu tidak akan mati jika saya makan, paling-paling masuk angin selama sembilan bulan." PERINGATAN!! Membaca cerita ini dapat menyebabkan rasa ingin menikah semakin tinggi! ⚠️Berani plagiat? Berani bertanggung jawab, karena cerita ini di lindungi oleh undang-undang. ⚠️Yang uwu-phobia harap bersabar! ⚠️ Jangan lupa follow author! #cover by diri sendiri. Bara My Husband tersedia di berbagai aplikasi belanja online