(21+) "I want you, Karen..." Mora mendekatkan diri nya kepada Karen, duduk dipangkuan Karen dengan tangannya yang menengger di bahu Karen, serta tatapan mereka yang beradu. "Then what you gonna do, Mor?" tanya Karen memastikan, karena tau tak mungkin hanya sekedar ciuman. "I'm gonna fuck you, just like that scene in the movie," kata Mora. "Sialan, jangan tarik apa lagi nyesel sama ucapan lo. Gua ga bakal berhenti," balas Karen. . Jatuh cinta pada seseorang itu mudah, perkara memilikinya yang susah. Karen jatuh cinta pada Mora, sahabatnya sendiri. - (n): Harsh word, toxic, lesbian, lgbt, ditulis dalam bahasa Indonesia tapi beberapa percakapan menggunakan bahasa Inggris. Stop plagia(t)rism! ©This book belongs to Devolka Laevich cr: cover and all photos from pinterest

Kisah dari perjuangan Sharon Silvia Putri untuk mendapatkan hati gurunya. ⚠ WARNING GxG area yang ga suka ya ga usah baca. Jangan membuang-buang waktu anda cuma untuk memberi komentar kebencian.

"Karna kamu udah berhasil nemuin selendangku yang hilang, kamu bisa menikahiku!" Gimana jadinya kalo penemu selendang bidadari itu adalah seorang perempuan?

Seorang gadis mungil tidak sengaja melihat pembunuhan di jalanan dan si pembunuh itu malah mengangkat gadis kecil itu jadi anaknya.

[21+] Karena insiden Lisa yang tidak sengaja menggigit bahu Jennie, setiap hari Jennie selalu berfantasi tentang Lisa. Begitu liar, terlalu sulit di abaikan, berharap fantasinya akan menjadi kenyataan. Note : Futa story, yang risih boleh skip. HAMPIR SETIAP BAB ADEGAN DEWASA!! HARAP MEMILIH DENGAN CERMAT!

21+ cerita dewasa Al:"saya sangat mencintai kamu selama saya masih hidup, jangan pernah kamu tinggalin saya" Andin:"aku juga mencintai kamu mas, apapun keadaan mu aku nggak akan pernah ninggalin kamu," Nino:"Din kamu akan menjadi milik saya, liat aja gue bakal buat kamu berada dibawah dan mendesahkan nama ku" Rafael:"apapun caranya, Andin harus balik lagi ke gua, gua nggak akan pernah bisa lepas kan kamu sayang, karna aku masih cinta sama kamu" Angga:"gw nggak boleh kalah sama Aldebaran, gw harus rebut Andin dari lo Al liat aja, gue bakal bikin Andin benci dan nggak mau lagi sama Lo" 21+⚠️ Banyak kata2 kasar ⚠️ Ini cerita pertama gw, semoga kalian para readers bisa terhibur sama cerita ini, dan semoga kalian juga bisa suka. Ya kalo nggak suka nggak apa2 itu hak kalian. DISINI HANYA TEMPAT ORANG YANG BISA BERHALU, YANG TIDAK BISA BERHALU BERARTI ANDA BUKAN MANUSIA MELAINKAN MAKLUK HIDUP YANG BERJALAN DIATAS SEMEN🗿 DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. NO JIPLAK/NGAKU2. OK SELAMAT MEMBACA🤩

21+ 21 + 21+ Menjadi pelacur, kalian pasti bisa membayangkan bukan jika seorang perempuan yang menjadi pelacur akan menjadi alat pemuas nafsu para lelaki. Tapi pernahkah kalian pikir ada pelacur yang memuaskan kebutuhan birahi sesama jenisnya? Perempuan dengan perempuan? Atau bahasa keren yang diberikan orang saat ini adalah lesbian? Ya menjadi pelacur bagi lesbian. Pernakah kalian berpikir bahwa pelacur seperti itu ada? Nyata yang seperti itu memang ada. Carmelia adalah orang yang menjalani pekerjaan tersebut. Awalnya dia bukanlah pelacur untuk sesama jenisnya. Namun di hari pertama dia akan bekerja sebuah rumah bordir bagi para lelaki hidung belang dari kalangan atas, Carmelia bertemu dengan Casandra Arnold. Seorang lesbian sekaligus CEO Arnold Company Group. Di pertemuan pertama mereka, Casandra membeli Carmelia dari rumah bordir tersebut untuk dijadikan pelacur pribadinya. Lambat laun, Carmelia menerima nasib yang menimpa dirinya. Dia bahkan jatuh cinta pada sosok Casandra yang telah memperlakukannya dengan lembut dalam pergulatan panas mereka. Apakah Carmelia dapat membuat Casandra jatuh cinta padanya? Atau cintanya selama ini hanya bertepuk sebelah tangan karena Casandra hanya menganggap Carmelia sebagai pemuas nafsu?

Mengisahkan tentang Mila si janda beranak satu yang menyukai Lily seorang mahasiswa yang bekerja part time di toko coffee shop Mila. "Mama, Mama. Kakak itu cantik deh." Ucap Shasa anak Mila sambil menarik narik baju bagian bawah Mila. Mila yang tadinya sedang menelpon melihat ke arah belakang tempat Lily berada. Mila pun melihat paras cantik Lily dari pembatas kaca yang merupakan dinding tokonya. Mila tersenyum tipis, dan menjawab sang anak pelan "Iya cantik."