#Mature Boy x Boy | BL | YAOI# Titan melipat tangan di dada. Memandang intens lelaki di depannya, senyum miring merekah di wajahnya yang licik. Mendekatkan wajah pada subjek manis yang sedang mengerutkan dahi, Titan berbisik. "Bagaimana kalau kau bawa pantat montokmu ke atas ranjangku malam ini?" Wajah berkerut di depannya melotot ngeri, perlahan rona merah menjalari kedua pipinya. "Sialan! Pergi saja ke neraka, brengsek!" Pria yang lebih kecil itu melayangkan pukulan ke pipi pria yang jauh lebih tinggi, tangannya mengepal erat dan ia terengah-engah hanya untuk mendapati wajah tampan di depannya tertawa terbahak. Mari kita lihat pria dengan mata marah ini, rasanya ia bisa menghancurkan segala isi kelas kosong siang itu, tapi hal yang paling ingin ia hancurkan adalah wajah tampan lelaki brengsek yang sedang memegang pergelangan tangannya. "Relax, Nana." bisik lelaki itu, suara rendahnya membuat orang yang dipanggil Nana lebih marah. "Brengsek namaku Dana!" "Aku tahu, Danana Aguarius." Titan masih tersenyum pada lelaki marah yang berusaha melepaskan pergelangan tangannya. Dana membenci lelaki di depannya, anak pindahan sok yang selalu tebar pesona dan merasa bahwa dirinya tampan. Tapi Dana lupa bahwa Titan hanya tebar pesona ke satu orang, maka ketika bibir lembut Titan mendarat di bintik kecil pergelangan tangannya, Dana membeku bak tersengat gigitan lebah. Rasa ngeri menjalar ke sekujur tubuh Dana, kali ini Titan tidak menahan tangan Dana ketika pukulannya mengenai rahang sebelah kirinya. Dana terengah, cepat-cepat keluar dari ruang kelas, hanya untuk dipandangi oleh lelaki yang sekarang tersenyum sangat menawan. *** KHUSUS DEWASA!!!

Dibanding ditinggalkan, Tanya lebih memilih untuk melakukan apapun yang Areez inginkan. Apapun itu, meski menyakiti perasaannya, melukai harga dirinya. "Good girl..." Areez mengelus punggung telanjang Tanya dengan ujung jemarinya, tangan lainnya meremas payudara Tanya, mencubit ujungnya yang meremang oleh gairah. "Buka pahamu lebih lebar." Areez berbisik, menggigit cuping telinga Tanya main-main, membuat Tanya gemetar oleh dambaannya atas diri Areez. "Masuk..." Areez memanggil seseorang untuk masuk ke dalam kamar mereka, masih sembari mendekap Tanya dari belakang, menikmati pemandangan vagina Tanya diantara pahanya yang terbuka lebar. Lengan besar Areez mengungkung tubuh Tanya, mencegah gadis itu kabur meski Areez yakin Tanya tidak akan pernah kabur darinya. Tanya melihat wanita lainnya masuk, wanita tak dikenal seperti kebiasaan Areez di setiap kesempatan. Perutnya melilit tidak nyaman, hatinya berdenyut menyakitkan. Tapi Tanya tidak mau Areez meninggalkannya... Jadi ketika wanita asing itu berjalan ke arah mereka, membuka pakaiannya yang tipis, dan bersimpuh di bawah kaki Areez dengan Tanya dalam dekapan lelaki itu. Tanya hanya bisa memejamkan mata, serta berharap aktivitas ini segera selesai. ---Adult Romance Story--- Hanya untuk Pembaca Dewasa Tulisan ini pure hasil imajinasi penulis ditambah referensi dari banyak karya yang penulis nikmati. Dilarang meniru atau memperbanyak cerita ini. Segala hal yang ada dalam cerita ini hanyalah fiksi dan khayalan penulis.

Aku bekerja sebagai pengusir roh jahat. Sekaligus pemuas nafsu bagi mereka... ==== Kumpulan Oneshoot dari semua karakter yang kuciptakan. Bagaimana jika mereka, hidup di dunia yang berbeda? Satu part dari cerita ini akan berisi cerita yang berbeda dengan karakter yang juga berbeda. Aku menulis cerita ini untuk membuat pikiranku kosong dari berbagai inspirasi yang menumpuk. Selamat membaca, silahkan follow dan masukkan ke reading list sebagai cara menghargai karyaku. Terimakasih. ==Just for Adult==

(ADULT FANTASI, OMEGAVERSE, MYSTERY ROMANCE) Kita hidup di dunia dengan begitu banyak jenis makhluk hidup. Manusia tumbuh dan berevolusi, memulai kehidupan baru dengan berbagi sifat hewani yang sejenis dengan kaum mereka. "Aku tidak makan seekor ayam." Daniel mencemooh, bersedekap saat memandangiku dengan mata tajam menyipit. "Bagaimana aku bisa tahu kalau kamu punya dua penis kalau kita belum pernah seks!!" Aku membentaknya, mencoba terlihat lebih tegar saat kakiku justru gemetaran. Aku tidak peduli dengan pandangan orang-orang pada kami, aku bisa mencium bau kucing basah saat seseorang dari luar masuk ke lobi dan dengan terang-terangan melihat pertengkaran kami. "Aku tidak makan ayam." Sekali lagi, bedebah Daniel mengatakan hal yang sama padaku. Dia bilang, manusia berjenis ular sepertinya tidak akan memakan manusia berjenis ayam sepertiku, kan? Tapi bagaimana aku bisa lupa saat dua penisnya menerobos masuk ke dalam lubangku malam itu? Saat hujan mengguyur kami berdua dan mendadak, dia berubah menjadi seekor reptil besar hitam bersisik di depanku tanpa pemberitahuan apapun. ---Adult Fantasy Story--- Hanya untuk Pembaca Dewasa Tulisan ini pure hasil imajinasi penulis, Dilarang meniru atau memperbanyak cerita ini. Segala hal yang ada dalam cerita ini hanyalah fiksi dan khayalan penulis.

FINAL SEASON EKSKLUSIF HANYA ADA DI KARYAKARSA @Jemisung dan @Shintyachoi ..... "Jadi lo bilang, gue ngocokin penis lo juga waktu lo tidur? Gue? Jangan gila!" Aku melihat jerit histeris pada bola mata adik tiriku. "Ya, dan mas mau kamu ikut mas ke psikiater sekarang." Aku berkata tegas, memperlihatkan keseriusanku pada sosok manis yang sedang mengerutkan wajah, memperlihatkan ekspresi tak senang karena tuduhanku. "Gue gak gila, dan jangan berani-beraninya lo fitnah gue!" Kalau saja malam itu aku menuruti apa yang dikatakan ibu tiriku, mungkinkah takdir rumit ini bisa kuhindari? Note: Adult story, hanya untuk pembaca dewasa! semua gejala medis pada cerita ini berdasar pada imajinasi penulis.