Aku hanya seorang perempuan simpanan, namun berbeda dengan perempuan simpanan yang lain.

Cerita biasa tentang perempuan yang menyimpan rasa mendalam kepada sesama perempuan. * * * Love is real, real is love Love is feeling, feeling love Love is wanting to be loved Love is touch, touch is love Love is reaching, reaching love Love is asking to be loved Love is you You and me Love is knowing We can be Love is free, free is love Love is living, living love Love is needing to be loved - John Lennon

|PLAGIAT DILARANG MASUK!| |Publish sekali lagi| (True Story 1) When Love Can Change Your Life... Bagaimana jika dua gadis bertemu di Pesantren dan jatuh cinta? (Cerita-cerita saya hanya di tulis di WP. Harap untuk tidak meng-copy cerita saya, karena lahir batin dunia akhirat saya tidak terima.) ✍ Sebelum baca silahkan baca tag. ✍ Harap dewasa dalam menyikapi bacaan. ✍ Seni itu kebebasan, bebas yang beraturan yang tak ada aturan.... jadi menjadi netral itu perlu. Kalau belum bisa netral mending tidak jadi pembaca. Karna karya itu seni, seni itu abstrak. Dan abstrak itu sama dengan tak beraturan tapi indah, dan keindahan itu hanya bisa di nikmati oleh ke dewasaan yang tak berpihak alias netral. So netral, and happy reading.

"Melupakan bukanlah perkara mudah untuk dilakukan. Ketika aku sudah mulai bisa membuka hati untuk orang lain, kenapa dia kembali lagi datang ke dalam kehidupanku?" - Tania. Ya, Tania kembali merasakan dilema yang sudah lama dia tinggalkan sebagai masa lalunya. Semua proses serta pertarungan batin yang sudah berhasil ia lewati seakan runtuh dalam sekejap mata. Dirinya dipertemukan kembali dengan seseorang yang dulu pernah menumbuhkan cinta dalam hatinya, namun tidak berakhir bahagia. Reminisce 2.0 hadir sebagai kisah lanjutan dari cerita saya yang berjudul sama, 'Reminisce'. Semoga kalian bisa menikmati satu lagi karya dari saya dan tetap menanti kisah Tania-Retta-Jingga yang kini tengah memasuki babak baru dalam satu titik temu.

Ema, seorang gadis berusia 20 tahun dan bekerja sebagai waitress di sebuah kafetaria. Hidup Ema dan keluarganya menjadi serba sulit setelah kematian ayahnya. Hal ini memaksa Ema untuk meninggalkan kuliahnya lalu bekerja untuk membantu mamanya menafkahi keluarga mereka. Ema bekerja di sebuah kafetaria, di sinilah Ema belajar membuat sebuah pancake. Suatu hari, Ema bertemu dengan Erin di kafetaria tempat Ema bekerja. Erin, seorang pengusaha muda umur 28 tahun yang sukses. Terkenal sangat dermawan dan suka memberikan donasi pada berbagai kegiatan sosial dan sekolah-sekolah. Memiliki tubuh dan penampilan yang akan membuat semua mata berdecak kagum saat melihatnya. Sempurna, satu kata yang tepat untuk melukiskannya. Namun dibalik semua sifat dermawannya itu, Erin terkenal sebagai wanita yang sangat dingin, kejam dan suka memerintah. Tidak segan-segan menyingkirkan orang yang menghalanginya. Suka memecat karyawan seenaknya. Hingga saat ini belum ada satupun lelaki yang terlihat mendampinginya dalam acara apapun. Tak pelak sebagian orang menyangkanya memiliki kelainan seksual. Sebagian lagi menganggapnya memasang target terlalu tinggi untuk mencari pasangan. Namun orang yang netral selalu berkata bahwa Erin terlalu sibuk untuk memikirkan masalah cinta. Benarkah seperti itu?

Esktra kulikuler basket lah yang mempertemukan mereka. Sebuah kisah di masa SMA yang akan menjadi kenangan nantinya. Cerita ini tentang kehidupan para remaja yang masih mencari jati diri, penuh ke-labil-an, dan senang bereksplorasi. Diksi yang tidak begitu berat, cerita yang ringan, dan alur yang mudah diikuti, itulah yang saya coba tuangkan dalam buku ke-enam saya ini, Reminisce. Selamat membaca :)

Pada akhirnya, cinta akan berlabuh di waktu yang tepat pada seseorang yang memang seharusnya mendapatkannya. Retta-Tania-Jingga kembali hadir untuk menemukan pelabuhan hati mereka dengan perjalanan cinta yang tidak mudah. Sekali lagi, kisah mereka bertiga akan diuji dengan permasalahannya masing-masing. Reminisce season final akan menemani malam-malam kamu selama beberapa waktu ke depan. Selamat membaca!

"Bukan karena keterpaksaan aku menyayanginya, tapi sejak awal dia memang sudah menarik diriku untuk lebih mengenalnya, oh Gadis-ku." - Sekar "Perbedaan usia bukanlah faktor utama untuk saling jatuh cinta. Dia yang memiliki nama yang sama dengannya telah sukses membuat duniaku tak sesepi dulu. Terima kasih, dosen kesayanganku, Sekar." - Gadis "Aku ada di masa lalumu, di mana dunia kita selalu dipenuhi imajinasi. Hai Gadis, aku rindu padamu." - Windu

Reminisce 1.5 bukan merupakan lanjutan tapi side story dari cerita Reminisce, karena di story ini saya menuliskan kisah Dhea yang mengagumi sosok Jingga. Di sini akan ada beberapa pengulangan scene dari Reminisce tapi dengan meniitikberatkan alur serta pov-nya dari sisi Dhea maupun Jingga. Cerita ini akan menjadi short story pertama saya karena saya akan membuatnya kurang dari 10 chapter. Jadi, yang rindu dengan Tania, Retta, Jingga, mungkin Reminisce 1.5 ini bisa menjawab kerinduan kalian. Tapi tenang, Reminisce 2.0 akan saya buat setelah saya menyelesaikan on going story saya, yakni You Are My Caffeine dan Best Part. So, enjoy this side story of Reminisce and hope you guys still remember about Dhea who loves Jingga without anyone knows her true feeling.