orca reading
3 stories
Nadi | Na Jaemin by Dyylaksara
Dyylaksara
  • WpView
    Reads 47,112
  • WpVote
    Votes 10,482
  • WpPart
    Parts 34
"Di kehidupan berikutnya, aku ingin menjadi matahari." "Kenapa harus matahari? Kamu tahu, Na, matahari adalah satu-satunya hal yang akan selalu menjadi penyendiri," kata Naraya. Kini matanya mulai beralih pada langit, dan menerjang silaunya sinar Sang Rawi. "Matahari juga satu-satunya hal paling sombong di muka bumi. Karena, tak ada satu netra pun yang mampu menatapnya terang-terangan." Mendengar pengandaian Naraya, Nadi menarik napas panjang. "Matahari adalah lambang dari segala ketabahan. Ia menjadi penyendiri lantaran ia menerima hakikatnya. Karena ketika ia meminta teman, maka ia akan mematikan seluruh kehidupan. Matahari bukan sombong, Naraya. Matahari hanya malu. Sebab, meski ia bisa melihat segalanya dari atas sana, namun ia tidak bisa membantu orang-orang yang kesulitan di bawah sini." Naraya terpaku. "Kalau kamu menjadi matahari. Lantas aku menjadi apa?" "Menjadi perempuan yang suka menulis." "Perempuan yang menuliskan kalimat 'kau pernah sedekat nadi, sebelum akhirnya sejauh matahari' begitu kah, Na? Kalau memang begitu, aku tidak mau." Nadi menggeleng. "Terlalu serakah jika aku menginginkanmu sebagai teman hidupku. Sebab itu, aku ingin kamu menjadi perempuan yang menuliskan kisah Matahari Si Penyendiri di dalam buku. Dengan begitu, setidaknya, aku tetap hidup dalam tulisanmu." . . 𝘒𝘢𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯𝘬𝘶. 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘶, 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘴𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘵𝘢, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘬𝘴𝘢. 𝘓𝘢𝘯𝘵𝘢𝘴, 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢, 𝘕𝘢? ©Dyylaksara 2021 Revisi after end
00.00 by ameysiaa
ameysiaa
  • WpView
    Reads 61,104,593
  • WpVote
    Votes 5,844,717
  • WpPart
    Parts 51
"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis itu akhirnya. "Ganjen banget! Pesen taksi kan bisa." Gadis itu memasang raut tak percaya. "... gak waras lo, Ka." •••• "Lo lebih ngebela Nilam dibanding gue yang pacar lo sendiri, Ka!?" bentak Kara. "Nilam itu lagi sakit, Kara!" Naka balas membentak gadis itu. "Iya, sakit jiwa!" tandas Kara. •••• "Naka! Lo bilang lo bakal selalu percaya ama gue!" ucap Kara memohon "Itu dulu. Minggir!" ucap Naka dingin. •••• "Bahagia terus, Kara." "Lo peduli?" •••• "Pilihan lo cuma dua." "Mati tragis." "Atau hidup tragis." -00.00 Start ➡️11 April 2021 End ➡️9 Agustus 2021
01.00 by ameysiaa
ameysiaa
  • WpView
    Reads 10,198,781
  • WpVote
    Votes 1,072,535
  • WpPart
    Parts 48
"𝙷𝚞𝚓𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, 01.00 ••• "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ••• "Akan aku jadikan kamu tokoh terfavorit dalam hidupku." - Lengkara Putri Langit ••• "Kamu adalah penulis favoritku, satu-satunya dan tidak ada duanya. Punyaku. Milikku." - Masnaka Restu Putra Start ➡️ 10 oktober 2021 End ➡️ 1 Mei 2022