nizzar-15
Di sebuah jalur sejarah alternatif, Nusantara tidak pernah jatuh ke dalam pertikaian politik, separatisme, dan pengkhianatan internal.
Tahun 1945, proklamasi kemerdekaan tidak dibacakan oleh Soekarno-Hatta, melainkan oleh Tan Malaka, seorang revolusioner yang membawa gagasan Madilog: Materialisme, Dialektika, dan Logika. sebagai fondasi bangsa baru.
Lahirnya Republik Nusantara Bersatu (RNB) mengubah segalanya.
Tidak ada perang saudara berdarah, tidak ada perpecahan di Aceh, Papua, atau Timor Timur. Tidak ada pembantaian 1965. Tidak ada rakyat yang ditindas hanya karena ideologi yang berbeda.
Sebaliknya, RNB tumbuh menjadi kekuatan dunia maritim yang memadukan ilmu, persatuan, dan keadilan sosial.
Militer RNB bukan alat represi, melainkan tentara rakyat - hidup bersama, bekerja bersama, dan berperang bersama rakyat.
Ekonomi mereka tidak tunduk pada kapitalisme Barat atau komunisme Soviet, melainkan jalan ketiga: Madilogian Socialism.
Dengan bendera Merah-Putih-Hitam yang berkibar gagah, rakyat Nusantara membangun negeri yang bahkan negara-negara adidaya segan untuk menyentuhnya.
Di abad ke-21, ketika dunia dilanda krisis, perpecahan, dan perang, RNB berdiri sebagai Happy Nation. sebuah bangsa yang lahir dari luka sejarah, tapi memilih bangkit dengan persatuan dan logika.
Namun, di akhir tahun 2027, sebuah kejadian yang bahkan dengan ilmu pengetahuan tertinggi RNB pun tak dapat jelaskan terjadi, seluruh negeri dipindahkan ke sebuah dunia asing. bisakah RNB mempertahankan dirinya?.