Perjalanan 27 tahun dalam hidupnya, Ana masih berdamai dengan kesendiriannya. Pahitnya kisha masa lalu mengajarkannya banyak hal akan memilih pasangan hidup. Syailana Aisya Pangestika, seorang Creative Producer salah satu perusahaan televisi swasta yang telah berkecimpung didunia pertelevisian semenjak ia menanggalkan bangku kuliahnya. Dan hidupnya tidak selurus karir nya yang diidamkan banyak orang. Aditya Langit Wimala, dokter muda dengan usia yang baru menginjak kepala 3 sukses membuat orang-orang tercengang dengan keahliannya diatas meja operasi. Sukses dengan seluruh pasien yang ia tangani tak membuat kisah hidupnya sesukses karirnya. Kenyataan pahit ditinggalkan wanita yang hampir setengah usia mencuri hatinya membuatnya belajar bagaimana cara mencintai dengan selayaknya. Hingga pertemuan tak terduga terjadi, entah darimana membuat Ana dan Adit bisa menerima cinta selain kisah masa lalu mereka. Cover by: www.weheartit.com (edited by nimasdisri) Curing Time All rights reserved © 2017 by nimasdisri

(17/21+) [COMPLETE] dipublish 15 Juni 2019 - tamat 3 September 2019 POV 1 [ Noah & Nadia ] Wanita kaya raya itu rela bekerja di bawah kepemimpinan teman sekolahnya dulu. Lelaki dingin yang benci mengenakan sepatu formal di kakinya. Lelaki dingin super menyebalkan yang diam-diam memiliki pikiran kotor. *** Noah menatap tajam aku yang hanya bisa berdiri di sudut lift. Tidak bisa berbuat apapun sementara lift bergerak naik ke lantai tiga puluh lima. "Both of us are rich. Both of us are extraordinary. Tunggu apa lagi?" "Extraordinary? Yang kamu maksud bukannya extrahorny?" Senyuman miring tercetak jelas di wajahnya. Noah menekan panel lift agar berhenti bergerak. Kemudian tubuhnya maju beberapa langkah ke arahku. Menghapus jejak di antara kami berdua hingga dua lobang hidungku mampu mencium aroma kayu manis dari parfumnya. "Aku punya satu tempat tidur di ruanganku. Mau mencobanya?" ajaknya pelan membuat tubuhku menegang seketika. "A-aku udah-" "Kita akan mencobanya," potong Noah memutuskan. *** Ditulis/diimajinasikan oleh: ddr