⚠️BUKAN BL! Sejak remaja, Lavi selalu merasa ada yang janggal dalam kematian ibunya. Semua orang menyebutnya takdir, tetapi bagi Lavi, itu adalah kelalaian, sebuah kesalahan yang tak pernah diakui. Bertahun-tahun ia menyimpan dendam, dan kini, setelah dewasa, ia berdiri tepat di sisi orang yang paling ia benci, Wirya, dokter yang telah merenggut ibunya. Namun, jalan balas dendam tak pernah sederhana. Rencananya goyah ketika ia bertemu Elio, putra Wirya yang tengah berjuang melawan penyakit mematikan. Pertemuan itu seharusnya hanya bagian dari strategi untuk menghancurkan sang dokter. Tapi semakin dekat, Lavi justru menyadari, luka dendam dan luka cinta tidak pernah bisa berjalan beriringan. Kini ia dihadapkan pada pilihan yang paling kejam: merampas satu-satunya hal berharga milik sang dokter, atau mengalah pada empatinya terhadap Elio. Apakah ia sanggup membiarkan rasa peduli dan tanggung jawabnya menyalip dendam yang telah lama ia simpan?

Di balik kemegahan nama Pradipta, hiduplah empat saudara kembar dengan dunia mereka masing-masing: Orion sang Ketua OSIS yang dingin dan berwibawa, Bintang sang kapten basket idola sekolah yang bandel, dan Bulan sang primadona ceria yang populer. Namun, pusat dari tata surya mereka adalah Angkasa, kakak sulung sekaligus matahari yang menghangatkan keluarga. Di balik tawanya yang paling keras dan senyumnya yang paling cerah, Angkasa berjuang melawan penyakit serius yang menggerogoti tubuhnya dalam diam sejak ia kecil. Ini adalah kisah tentang tiga saudara yang menjadi benteng, penjaga rahasia, dan sumber kekuatan bagi matahari mereka yang rapuh, dalam sebuah perjalanan persaudaraan yang diwarnai oleh tawa, pengorbanan, dan ketakutan akan hari esok. Book ke 2 by mina pick nyolong di X : @ alittlesar

Sepuluh tahun setelah kehilangan sang Ibu, Arini, akibat penyakit ganas, keluarga Ardelion hidup dalam kebekuan emosional. Sang Ayah, Jendral, menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Putra sulung, Helio, memilih untuk menjauh. Sementara putra bungsu, Yuan, hanya bisa bergantung pada kakak keduanya, Biru Samudra, yang menjadi satu-satunya sumber kehangatan di rumah mereka yang dingin. Namun, takdir seolah mengulang tragedi. Saat Biru, sang bintang basket sekolah yang lincah dan penuh kehidupan, mulai menunjukkan gejala-gejala aneh, mimpi buruk keluarga Ardelion kembali menjadi kenyataan. Penyakit yang sama yang telah merenggut sang Ibu kini datang untuk menjemput putra kesayangan mereka. Di hadapan pertempuran yang mustahil dimenangkan untuk kedua kalinya, mampukah keluarga yang telah hancur ini kembali merapatkan barisan? Mampukah mereka menyembuhkan luka lama sambil berjuang melawan badai baru yang mengancam untuk menenggelamkan mereka semua?

Snow fell softly from the night sky, quiet and gentle, as if the world itself were holding its breath. The hill where the twins lay was blanketed in white, their small footprints already fading beneath the steady snowfall. Their parents had gone out that evening to perform at the theatre, leaving the twins in the quiet care of the night. It wasn't unusual-Riku and Tenn often found themselves alone when their parents were away. The theatre was theirs, a small family dream built with endless hours of sweat and song. At only 5 years old, Riku was too young to understand why their parents worked so hard, too innocent to see the shadows od exhaustion on their faces when they returned home. Riku, at 5 years old, never questioned it. To him, his parents always smiling, always strong and the theatre was nothing more than a place where the mother and father could sing and dance. He didn't notice the careful way they hid their sighs, or how their smile stretched just a little too long. Protected from worry, Riku's world remained simple and bright. But Tenn noticed, thought the same age, he was sharper, more watchful. He caught the flicker of tiredness in their eyes, the soft way they looked at Riku at though he were the most fragile treasure in the world. Their struggles were hidden from Riku, not because they wanted to lie but because even the smallest stress could endanger his weak body. Yet no matter what weight they carried, one things was certain, their parents loved their precious twins more dearly than anything else. Every performance, every smile, every late night was for them-for Riku's fragile health, and for Tenn's steady future and even if Riku was too young to see it, Tenn understood.

[ Sicklit, Angst ] Gavian menikmati hidupnya yang ramai, sedangkan Shaka terbuai dalam keheningan yang tak berujung. Gavian hobi menukarkan waktu dengan kesenangan sesaat, sedangkan Shaka rela membeli waktu demi kebahagiaan yang utuh. Gavian hanya ingin hidup normal sebelum mati, sedangkan Shaka ingin keduanyaㅡhidup normal dan mati.

Bagi Sandhyakala Dewi Kusuma (Sandhya), kehidupannya selama hampir tiga tahun belakangan sebagai seorang pengelana digital, alias digital nomad, bagaikan awan-awan yang berkelana tanpa tahu arah. Hampir tidak ada kata "menetap" dalam kamus hidup Sandhya. Setiap kota, setiap negara yang ia sambangi adalah impian-impian singkatnya. Setiap tempat di mana ia bisa merasa nyaman, otomatis akan menjadi suaka bagi Sandhya. Namun, semua rasanya telah berubah ketika ia memutuskan untuk menjadikan "Negeri di Awan"--tempat yang katanya adalah bumi peristirahatan bagi para dewa--sebagai persinggahan sementaranya yang baru. Seperti julukannya, tempat di atas gunung yang dikelilingi awan, kabut-kabut, dan kemarau yang justru terasa beku, memeluk hari-hari Sandhya dalam pelariannya selama singgah di sebuah suaka baru bernama "Paviliun Langit". Di sana pulalah Sandhya akhirnya bertemu dengan Abiyasa Narendra Sjarif (Rendra)--si Pria Pelukis Awan--yang akhirnya mengusik kelana yang selama ini Sandhya anggap sebagai renungan paling sunyi. Pria yang seolah bicara begitu banyak hal dalam diam dan tatap sendunya itu, akhirnya mengizinkan Sandhya menjamah satu tempat berawan di hatinya. Dipublikasikan pada: 15 maret 2022 Tamat pada: 4 September 2022

A red-headed boy is looking up at the stage, the people on the stage are shining under the lights, accompanied by excited cheers from the audience. "Riku, what is the most important thing to an idol?" The man standing next to the boy asked, the boy turned his head to look at the man, his eyes lowered as if he was thinking about something "The most important thing..?" *My language is not English, so there are many mistakes, I hope everyone can understand 😅 The plot that I write will be after the part 6 Idolish7, after Ainana won the BoW. Enjoy ❤

[ Sicklit, Angst ] Rayan itu unik, kata Reno. Selain tingkah lakunya yang terkadang di luar nalar, anak itu senang sekali memberikan kejutan bagi Reno. Jika sudah terlalu jengah, bagaimana cara membuat Rayan menjadi anak baik? Benar, beri ia sakit. ㅡ Spin-Off Radev (Bisa dibaca tanpa membaca Radev terlebih dulu.)

[ Brothership, Sicklit, Angst ] ㅡ TERSEDIA VERSI CETAK Namanya Askara Devan, tapi akrab disapa Radev. Punya 2 kakak dan 1 adik, tapi semua orang memperlakukan dia berbeda karena katanya Radev itu istimewa. Kalau kata Sangga, Radev mirip kayak kaca, rapuh.

Berada dalam bahtera rumah tangga yang dibangun dari perjodohan tentu tidak mudah. Awan dan Laksita sadar kalau menikah bukan sekadar mengucap ijab kabul serta tanda tangan di buku nikah, tetapi juga memulai babak baru kehidupan bersama orang lain. Pernikahan seharusnya indah jika terjadi di antara dua insan yang saling mencintai, sayangnya mereka tidak demikian. Namun, tuntutan keluarga memaksa mereka untuk menciptakan kehidupan pernikahan yang harmonis. Juga dituntut untuk segera memiliki momongan. Lantas bagaimanakah nasib Awan dan Laksita? Apakah mereka berhasil menciptakan kehidupan pernikahan yang harmonis dan memberi orang tua mereka cucu? Atau justru malah mengakhiri ikatan pernikahan mereka yang tak pernah tersentuh cinta sama sekali? [BACA LENGKAP DI KARYAKARSA]