Rivannio Adiraharta, adalah pria yang terkenal sebagai orang kaya di sekolahnya. Namun, itu adalah kebohongan. Rivan hanya lah pria biasa yang terlahir di keluarga serba kekurangan, demi mengamankan harga dirinya. Rivan rela berhutang pada bank. Apa jadinya jika seorang siswi bernama Isabella Lawrence, remaja yang terkenal serba kekurangan tahu rahasia Rivan? *** "K-kau! Simpan ini, dan jangan beritahu siapa pun tentang apa yang kau lihat barusan!" tegas Rivan seraya menyerahkan ponsel Iphone keluaran terbaru pada kedua tangan Isabella. Gadis itu menatap Rivan tanpa ekspresi, ia juga menatap ponsel di tangannya beberapa kali sebelum akhirnya memasukkan ponsel tersebut ke kantong hoodie Rivan kembali. "Tidak, aku juga punya di rumah." tolaknya seraya meninggalkan Rivan yang melongo. "Y-Ya! Tidak akan ku biarkan kau pergi sebelum tutup mulut!" teriak Rivan menyusul Isabella. Mendengar teriakan dari pria di belakangnya, Isabella berhenti dan berbalik. Menunjuk mulutnya yang tertutup rapat sambil menatap pria jelek di depannya malas, "Tanpa kau suruh pun mulutku sudah tertutup. Lagi pula, tidak ada gunanya aku menyebarkan fakta tak menarik milikmu. Dasar pria jelek!" Jderrr! Untuk pertama kalinya seorang gadis sebaya dengan Rivan mengejek pria itu sedemikian rupa, ah ... hati kecil Rivan terluka.. *** Start: 07 Januari 2022 Finish:

Abinawa Diratama adalah pria berusia 17 tahun yang nakal bin kejam, remaja satu ini tak segan main tangan dan tak pandang bulu jika di usik. Dibalik sifatnya yang buruk, tentu saja ada penyebab. Nyawa Abi tidak lah panjang, berkat penyakit yang di deritanya. Abi tersiksa! Lantas, bagaimana jika gadis baik bin bego bernama Gian Lavanya, jatuh cinta kepada Abi? Apa gadis itu berhasil menemani hari-hari menjelang kepergian Abi yang pemarah? Atau berakhir patah hati lantaran di tolak dan ditinggal Abi ke alam lain? --- "Ian, kayanya gue suka Abi deh.." celetuk Gian seraya menatap Abi yang tengah memukuli murid lain dari kejauhan. Tian tersedak, pria itu menatap sahabatnya shock bukan main. "Tolong bilang kalau pendengaran gue bermasalah." pinta Tian berharap kalau barusan ia salah dengar. Sayangnya, alih-alih menjawab sesuai keinginan Tian. Gian yang menumpukan dagunya dengan kedua tangan justru menambahkan. "Kata orang, jodoh itu cerminan diri sendiri kan? Gue baik, rajin menabung dan tidak songong. Pasti jodohnya Abi." "Secara kan, cermin memantulkan sisi lain kita. Otomatis Abi jodoh gue." Doeng! Ah, siapa saja. Tolong. Tendang kepala Gian agar gadis itu sadar. Dia tidak ingin mengotori riwayat hidupnya dengan memukul sahabatnya sendiri. Tolong bantu Tian, nanti upahnya di kasih permen lolipop yang udah jatuh ke tanah, gimana? deal? --- start:25 Desember 2021 finish: