Alzyara24
Jarak terdekat antara kau dan cahaya.
Ada banyak cara semesta mempertemukan dua anak manusia, tapi sore itu cahaya menggiring salah satu diantaranya untuk diam-diam mengagumi yang lain.
Barra tidak sedang jatuh cinta saat menekan shutter kameranya.
Ia hanya sedang mengabadikan senja, sesuatu yang baginya akan selalu berakhir dengan bidikan lembut, selayaknya jingga yang menua di ufuk barat
Tapi hari itu, sial... semesta mengganti objeknya.
Bukan langit yang sedang memerah, bukan pula laut yang memeluk, melainkan seseorang yang membuat segala teori tentang pencahayaan seolah tak lagi relevan karenanya.
Seorang perempuan berlari di tepi pantai, dengan gaun putih yang mencuri angin dan tawa yang menampar hening.
Dan dalam sepersekian detik antara klik dan kilat kamera, dunia seperti kehilangan fokus-menyisakan hanya satu titik: dirinya.
Di f/2.8, cahaya masuk begitu banyak hingga apa pun di luar fokus menjadi buram.
Dan bagi Barra, mungkin begitulah cinta bekerja.
Kita akan lupa pada segalanya, hanya untuk menatap dan memberi ruang untuk satu hal dengan begitu jelas.
Barangkali semesta memang sedang bersenang-senang sore itu, memotret dua manusia yang bahkan belum tahu bahwa di antara mereka, akan lahir sesuatu yang tidak sengaja, tapi juga tidak akan selesai begitu saja.