roseeeanna
Menjelang tiga puluh, hidupku seperti langit di ujung senja-lembut, hangat, tapi sebentar lagi akan gelap.
Mereka bilang aku harusnya sudah sampai di tujuan. Nyatanya, aku masih mencari jalan, tersesat di antara mimpi yang layu dan cinta yang tak pernah mengetuk pintu.
Siangku dipenuhi tawa anak-anak di kelas, malamku ditemani sunyi yang tak pernah memudar.
Aku mengajar tentang keberanian, padahal sering takut menghadapi esok.
Aku mengajarkan harapan, padahal masih belajar memeluk kecewa.
Dan mungkin, di suatu sore, seseorang akan datang.
Bukan untuk menghapus luka, tapi untuk berdiri di sampingku, menatap lembayung yang sama.
-Aruna Senandika, nama yang menyimpan luka.