Galadrim Abrisyam seorang siswa SMA urakan yang ampun sifatnya bak preman, senang sekali membuat kekacauan dengan kelakuannya. Membuat Senopati Ardalepa sang ketua osis, bagai hidup dalam neraka dan pusing meladeni kenakalannya. "Makin hari makin keliatan wujud binatangnya."-Senopati Ardalepa "Sama kayak lo. Makin hari makin keliatan munafiknya."-Galadrim Abrisyam .

Rajendra Sangaji. Mahasiswa jurusan FKIP, yang hidupnya biasa-biasa saja, berjumpa dengan Gefarin Ferlando. Mahasiswa Fakultas Teknik yang berisiknya sebelas dua belas dengan knalpot bajay. Belum lagi siswa SMA tempat ia magang Abimanyu Raheswara, yang gombalnya mintak ampun. "Halo pak guru! sudah kangen sama saya belum?"-Gefarin Ferlando "Halo pak guru! Pantes ya, hari ini langit cuacanya mendung. Cerahnya diambil bapak semua sih!"-Abimanyu Raheswara "Jangan berisik!"-Rajendra Sangaji .

Bermula dari Rasel yang sengaja cari cewe buat dipalakin, eh malah salah sasaran. Cewe yang ia palakin ternyata adiknya Serkan, si ketua basket SMA Dirgantara yang notabenya kakak overprotektif. Rasel keciduk sama Serkan! Kira-kira bagaimana nasib Rasel selanjutnya? Apakah Serkan akan bunuh Rasel atau malah jatuh cinta pada pandangan pertama? Hm, ga usah di spoiler deh, langsung baca aja kuy! ‼️WARNING‼️ CERITA INI DEWASA DENGAN RATE 18+ DISARANKAN JANGAN SALAH LAPAK, INI CERITA BOYSLOVE

Mereka hanya sekedar dua murid sekolah biasa. Pelajar yang sedang menempuh nikmatnya masa muda. Kesenangan serta kebebasan dalam mengekspresikan diri. Berlari belum tentu arah, karena tujuan hidup masih dalam bayang samar. Namun sepercik gelombang menghiasi batin mereka, saat waktu selalu membuatnya bersama-sama. Hanya karena tidak ada yang mau mengalah dalam perdebetan yang selalu bergema setiap hari, rasa itu pun juga tumbuh tanpa permisi dan tidak kunjung menghilang. Kisah sederhana mengenai cinta. Kisah yang akan membuat kita mengingat kembali, betapa berwarnanya masa putih abu-abu. Next story : Candala

Tadinya gue cuma bercanda buat jadi populer, tapi setelah kenal cowok populer di sekolahan gue. Gue putuskan untuk jadi lebih terkenal dan gue bakal bikin dia bertekuk lutut di depan gue! -Arjuna. Arjuna Werdenburg adalah cowok SMA biasa dengan keluarga biasa dan teman-teman biasa. Akan tetapi sejak mengenal Jevan cowok populer di SMA-nya, ia berubah pikiran dan berencana untuk jadi terkenal menandingi Jevan. Jevan yang acuh dan cuek itu kini harus berhadapan dengan si-Arjuna sekolahan yang mungkin akan memanah hatinya.

Bagas bingung. Dirinya sudah duduk di seat 13 yang posisinya ada di paling kiri. Filmnya sudah dimulai, tapi tidak ada satu pun orang yang duduk di sampingnya. Demi Tuhan, Bagas menonton film hantu hanya karena ingin pamer pada sahabat-sahabatnya, sedangkan dia bukanlah seorang pemberani! Lalu, dia datang, duduk di samping Bagas, dan lihat betapa leganya Bagas, ketika melihat kursi di sampingnya; seat 12 sudah terisi. Sejak saat itu, banyak kebetulan yang datang ke kehidupan Bagas. . STARTED; 040417 FINISHED; 230717 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿: 𝗽𝗶𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝘀𝘁.

"Sekarangkan lu udah liat gua, mau apa lagi lu?" "Gak papa, gua mau liatin aja terus." "Homo lu kont-" sebelum keluar kata yang gak gak Niko udah duluan bekap mulut Jaevin. "Dek Jaevin dari kemaren kasar terus nanti kalo ngomong kotor lagi gua cium bibir lu sampe bengkak." High rank: #1 -Ragil [09/08/21] #10 -Boyslove [09/08/21] #11 -Gay [14/08/21] ©Cybelyn11

BOYXBOY/BOYSLOVE/BL/15+ "Gue mau lo ajarin gue ciuman!" - Wira Ilham "Ngawur aja. Mending pulang gih. Cuci kaki terus bobo." - Satria Permana Chapter 4 sampai end lanjut di Karyakarsa ya🩵 xoxo ©Byolatte

Seharusnya Siras nggak mudah ketipu sama temennya yang suka ngibul buat ketemuan di taman deket simpang abis pulang sekolah, jadinya Siras pasti nggak bakalan ketemu sama pentolan sekolah tetangga yang gantengnya nggak ketulungan walaupun agak serem. Sialnya lagi, Siras nggak sengaja numpahin jus mangga yang baru dibeli dari uang tabungan ke baju sang pentolan. "Aduh, bang maaf-maaf nggak sengaja" "......." 'Anjirr mati aku!!!' Maaf ya kalo ceritanya udah maestrim kekeke~

Anak kelas XI-IPS2 kali ini mendapatkan tugas kelompok untuk mewawancara orang-orang berdarah non-Asia di sekolah mereka, untuk mengenal kultur negara barat sana. Beruntunglah beberapa anak di sekolah mereka ada yang blasteran, bahkan asli tanpa darah Asia sama sekali. Senandika, Alana, dan Shintya, awalnya ingin mewawancara Elliott si kapten basket sekolah, berdarah Inggris dicampur Minang. Tapi, sialan. Elliott anak yang supel dan baik hati sudah di-booking terlebih dahulu oleh grup lain. Jadi, sasaran selanjutnya adalah Cattleya si anak pindahan dari Manhattan. Double sial, Cattleya sudah diwawancara oleh grupnya Lathifa. Alexander, Stephen, dan Ashley pun sudah di-booking semua. Tinggal tersisa satu orang yang belum ada booking-an untuk diwawancara; ialah Marco Blackweeds. Triple sialan, katanya Marco adalah anak dari mafia yang kejam-- --dan quadruple sialan, Marco dirumorkan pernah membunuh orang. Tak ada yang ingin mewawancarai lelaki itu, bahkan tak ada yang ingin berurusan dengannya sama sekali. Tapi bagaimana jika takdir membawa Senandika untuk menjadi dekat dengan seorang Marco Blackweeds, si terduga anak mafia tersebut? - Published: 6 Oktober 2020 Last published: -