erina_2201
Di sebuah desa kecil dekat laut, ada satu rumah yang hangatnya melebihi matahari sore.
Bukan karena bentuknya, tapi karena sosok di dalamnya: Bu Nia perempuan tua yang bukan ibu mereka, tapi jadi tempat paling aman untuk pulang.
Evan, Jayandra, Jaka, Sean, Nathan, Atlas, dan Naren tujuh anak dari latar berbeda, tapi disatukan oleh tawa, marah, dan cerita yang mereka bagi di halaman rumah itu.
Rumah yang mengajari mereka tentang arti sayang, arti luka, dan arti pulang.
Namun suatu hari, segalanya berubah.
Rumah itu... desa itu... tidak lagi sama.
Kini, ketujuh sahabat itu berdiri di antara puing-puing yang tak kasat mata bukan hanya bangunan, tapi juga kenangan dan jiwa yang perlahan menghilang.
Sebuah perjalanan dimulai tentang kehilangan yang tak ingin mereka akui, tentang kenangan yang terus menghantui, dan tentang seseorang yang tak pernah benar-benar pergi.
Apa yang sebenarnya hilang di hari itu?
Dan... apakah mereka bisa menemukannya kembali?