Arsenik, dikenal sebagai racun mematikan. Kini, aku akan menceritakan sebuah kisah dua orang remaja laki-laki bersaudara. Mereka adalah Arsen dan Niko. Nama yang jika disatukan, malah bermakna binasa. Keduanya tidak pernah saling melihat hadir, hingga takdir memutuskan untuk saling mengikat mereka. Diikat dalam sebuah benang 'persaudaraan'. Namun, baru saja merangkai temu, mereka sudah merasakan sakit. Arsen membenci Niko, sedari awal ia melihat hadirnya. Sedangkan Niko, selalu tabah karena sadar tentang posisinya. Dalam kisah ini, banyak lara yang akan diserap masing-masing raga. Sukma yang lukanya lebih pedih dari pada sakit fisik. Mereka terluka, karena kesalahan masa lalu orang tua yang menjadikan adanya jarak yang memisahkan. Benci itu sudah tertanam dalam diri salah satu di antara mereka, sedangkan yang lain selalu meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu. Mungkinkah? Bagaimana jika kebencian itu tetap tertanam? Atau bagaimana jika ada badai lain yang semakin menjadikan mereka menjauh satu sama lain? Bagaimana jika benang takdir tersebut malah menuntun keduanya dalam jurang berisi jutaan luka? Bagaimana jika ternyata, temunya mereka akan tetap diiringi oleh arsenik kehidupan? . . . Start: 1 Agustus 2020 Finish: -

Seseorang yang disebut 'anak haram' pun berhak bahagia, tapi nyatanya Alby tak pernah merasakannya. Rasa sakit sudah menjadi bagian dari dirinya sejak kecil namun, yang paling menyakitkan adalah saat ia dijual oleh ibu kandungnya sendiri.

[Highest rank-#43 in brothership 06.04.'19] PART MASIH LENGKAP

"Jika mungkin, tidak apa jika nyawaku bisa ditukar dengan milik bunda." Reynaldhi ingin disayang seperti anak-anak yang lain, meskipun hanya dari sang Ayah. Reynaldhi juga ingin diperlakukan layaknya seorang adik, bukan seorang pembunuh di antara saudaranya. Dia itu bungsu, tapi kenapa diperlakukan seperti binatang? 9/3/21 #1 sadstory 1/5/21 #1 yangyang 27/7/21 #1 jakarta

[Sudah tamat] Bukankah mendapat perlakuan yang berbeda dari kedua orang tua adalah hal yang paling menyakitkan? Gevano dan Gevino, saudara kembar yang tidak pernah saling bertegur sapa. Mereka berbeda. Dan akan selalu berbeda. •Brothership•

[Dibuat untuk merayakan ulang tahun penulis] Beberapa part telah ditarik demi kepentingan penerbitan🙏 Ketika kata naif masih melekat pada Saka dan Gala, keduanya pernah sama-sama bahagia. Mereka saling menautkan jari kelingking dan mengumbar janji pada semesta bahwa mereka akan bersahabat selamanya. Sayang, semua hancur karena satu kesalahan yang Saka lakukan. Semua yang telah keduanya susun pun berubah berantakan. Tawa yang menyiratkan kebahagiaan berubah menjadi pengantar sebuah kehilangan. Hinga akhirnya, mereka memutuskan untuk menempuh setapak yang berbeda, tak lagi berjalan menuju arah yang sama. Lalu, ketika tatap mereka kembali berjumpa setelah sekian purnama terlewati, bisakah mereka saling menerima? Started : 27/06/2020 Finished : 24/07/2020

Fano belum pernah merasakan hebatnya kehilangan, sebelumnya. Hidupnya terasa sempurna beberapa tahun yang lalu. Ayah yang hangat, ibu yang perhatian, saudara kembar menyebalkan namun ia sayang. Semuanya terasa sempurna. Sebelum badai itu datang. Memporak-porandakan hidupnya. Sejak saat itu, hidup Fano berubah. 180 derajat berbeda.

Dewa bahkan tidak pernah meminta apapun pada Tuhan. Bahkan ketika ia di tuding sebagai pembunuh ia hanya diam. Ketika di bully dia hanya diam. Ketika dunia tak menginginkan dirinya ada dia juga diam. Tapi, untuk yang satu ini bolehkah dia egois. Bolehkah ia minta pada Tuhan untuk mengembalikan Biyu dan Andaru padanya. Ah, sepertinya Tuhan tidak akan mengabulkan. "Jangan mengusik jika kau tak ingin di usik." ----Bother.

Katanya, Januari adalah awal. Dan ternyata benar. Januari adalah bagaimana ia kehilangan dan kemudian dipatahkan. Januari adalah bagaimana semesta memperkenalkan ia pada hari-hari panjang menyedihkan, sebelum akhirnya mempertemukan ia pada bahagia yang sempat hilang. Ini adalah cerita tentang Januari, sosok kesepian yang tidak pernah punya pilihan. Si hangat mentari yang terabaikan. Si penikmat hujan yang masih terus menunggu seseorang untuk menuntunnya pulang.

Fidhel Erlano, dia adalah remaja tampan yang selalu berteman dengan luka, dan bersahabat dengan rasa sakit yang tiada habisnya. Dia, di pijak paling berbahaya milik dunia, tak mampu melangkah kemana-mana, karena yang ada hanya akan tenggelam di lautan nestapa. Ia punya asa, tapi takdir seolah menentangnya, melarang keras dirinya untuk bahagia. Meski begitu, Fidhel adalah pembohong yang sebenarnya. Senyum palsu itu mampu menipu banyak pasang mata, mengatakan dirinya baik-baik saja adalah alibi terbaiknya untuk menguatkan tubuh ringkihnya. Fidhel tidak ingin orang lain tau penderitaannya. Dia hanya diam, memendam kesakitannya sendirian. Setidaknya, walau ia tak pernah tau kapan Tuhan akan menghentikan waktunya, tetapi Fidhel akan memanfaatkan masa yang tersisa. Menggenggam erat apa yang ia punya sebelum semua itu lepas dari jangkauannya. Cover By : @AndiSntaa_