Harap bijak dalam membaca! Terdapat beberapa adegan 18+ yang memungkinkan akan membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca. Cerita ini pure karangan dari saya sendiri, jika terdapat kesamaan dalam nama tokoh dan alur cerita, itu hanyalah kebetulan 🙏🏻 Zea Evelyn Richardo, hidup di bawah tekanan keluarga yang selalu mengatur segalanya, termasuk urusan cintanya. Ia pernah mencoba menjalin hubungan dengan beberapa pria, namun semuanya berakhir sama, hambar, tanpa rasa. Hingga sebuah pertemuan sederhana di kampus mengguncang hatinya. Seorang mahasiswi baru cantik mengembalikan belt miliknya sambil tersenyum penuh keceriaan. Senyum itu, entah kenapa membuat dada Zea berdebar. Rasa asing yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, bahkan saat bersama pria-pria yang dulu mendampinginya. Zea terdiam. Untuk pertama kalinya, ia merasakan sesuatu yang nyata. Dan kali ini, perasaan itu hadir. Tapi kenapa dengan wanita? Ia pun Denial dengan perasaannya sendiri. "Ada yang gak beres dengan gue." Gumam Zea.

"Tak berencana untuk bertemu, tetapi tidak bisa mengelak dari jalan cerita semesta." Lima tahun kemudian, Lea Quinn dipertemukan kembali dengan Mia Lux. Wanita yang membuat Lea harus mengubur perasaan cintanya semasa kuliah. Kini, Mia telah menjadi seorang ibu yang sesungguhnya. Putri kecilnya menggemaskan. Dan suaminya adalah dosen anatomi mereka saat kuliah dulu yang dijadikan pria idaman. Lea kira, ia telah bisa menerima kenyataan dan merelakan rasa cintanya. Tetapi, pertemuan di mall yang tidak disengaja itu, merubah semuanya. Dan Mia? Sesuatu semakin berkembang dalam dirinya dan membuatnya sadar, selama ini ia telah menyia-nyiakan sosok Lea. Visual: - Lalina Lena sebagai Prof. Lea Quinn 👩🏻‍🔬🔬 Dosen patologi Universitas Everlyn - Miu Natsha sebagai Mia Lux 🥼🩺 Dokter spesialis jantung Rumah Sakit Everlyn

Dua wanita yg baru saja saling mengenal terjebak dalam situasi sangat canggung ketika salah satu dari mereka mengucapkan kalimat pertanyaan frontal " Mau pacaran denganku ? " " ... HAAA ??? " Lena dengan mata melototnya juga mulut setengah terbuka itu pun menatap miu dengan penuh pertanyaan Miu memperbaiki letak duduknya semakin bersandar di kursi, matanya berkeliaran menyapu bersih suasana cafe, berfikir apa ada jalan untuknya, untuk melarikan diri dari kebodohan yg baru saja ia lakukan ? Orang bodoh mana yg mengajak teman yg baru ia kenal berpacaran ? Hingga satu persatu pengunjung melewati pintu masuk, suasana cafe mendadak riuh dan padat Mungkin karena sudah waktunya istirahat makan siang ? Atau jam kuliah berganti ? Mendadak menyesal karena lupa mengenakan jam tangannya Miu akhirnya memutuskan untuk kembali menatap Lena " Ada yg salah ? Kau single, aku juga, kau menyukai wanita, begitu juga aku ? Tak ada yg salah bukan ? " ucap Miu lancar, walaupun dibalik semua kata-kata itu , hatinya gelisah " Memang benar tak ada yg salah, tapi Miu, kita baru saja kenal bahkan baru seminggu ? ,- " Aku tahu, tapi kita coba saja ? mungkin kita cocok ? " Miu menatap Lena dengan tatapan dan senyum menggoda, masih menutupi perasaannya Lena melarikan diri dari tatapan itu, bukan baru kali ini tatapan dari Miu membuat jantung nya berdegup kencang " Ok " ucap Lena singkat

mengandung LGBT! Lena harus memilih antara orang yang selama ini memerhatikannya, merawatnya, memperdulikannya daripada orang lain, dan menyayanginya atau memilih yang sudah di tinggalkan dan di selingkuhi, namun Lena sangat mencintai orang itu. Tapi, Lena semakin lama semakin bingung tentang perasaannya. Disisi satunya yaitu Miu, dia merasa kalau dia hanya "penenang sementara". Jadi dia menjauh dari Lena, tapi Lena menyadari akan hal itu. gimana kelanjutannya? mangkanya baca dulu gais😃🙏

Apa artinya udara, jika karenanya kerongkongan menjadi tercekat, dada jadi gersang, dan rasa jadi tandus. Udara yang membuat kita tetap bisa bernafas. Dan karenanya manusia jadi hidup. Tapi apa artinya udara, jika karenanya hidup adalah lolongan berkepanjangan tentang dongeng bernama siksa. Cinta atau moral? mari kita lihat siapa yang bertahta..

"Room 407" adalah sebuah kisah romansa yang menyentuh, penuh perjuangan etika, dan pengorbanan, berlatar di lingkungan rumah sakit yang steril. Cerita ini mengeksplorasi hubungan terlarang namun tulus antara seorang dokter dan pasiennya di tengah vonis takdir yang kejam. hubungan Miu dan Lena didasarkan pada profesionalisme yang dingin, di mana Miu menolak untuk membentuk ikatan emosional dengan pasiennya. Namun, optimisme Lena yang tak tergoyahkan dan pandangan hidupnya yang unik secara perlahan meruntuhkan tembok pertahanan Miu. Hubungan mereka berkembang secara rahasia di kamar 407 dan taman rumah sakit yang sepi. Mereka berbagi momen intim yang tersembunyi dari bau antiseptik, di mana Miu meninggalkan jas labnya dan Lena mengajarkan Miu cara menjadi manusia yang peduli.