tehtarikaceh
Di dalam ruang kelas yang seharusnya sudah kosong, sepuluh siswa berdiri membeku. Mata mereka tertuju pada satu titik-tubuh Rina yang tergeletak tak bernyawa di lantai. Wajahnya pucat, matanya terbuka, dan ada jejak luka samar di lehernya. Napas mereka tertahan, sebagian ingin berteriak, tapi suara seolah tertelan di tenggorokan.
Beberapa dari mereka mundur dengan gemetar, yang lain tetap diam, menatap mayat Rina dengan tatapan sulit ditebak. Ada yang terlihat ngeri, ada yang tampak bingung, dan ada juga yang... tanpa ekspresi.
Alarm bahaya segera berbunyi di kepala mereka ketika pintu kelas tertutup rapat. Pihak sekolah memutuskan untuk mengunci mereka di dalam, menunggu polisi datang. Tidak ada yang bisa keluar. Tidak ada yang bisa masuk.
Di dalam ruangan itu, hanya ada sepuluh orang. Dan satu mayat.
Mereka saling melirik, waspada, curiga. Tidak ada yang berbicara lebih dulu, tetapi ada sesuatu yang perlahan mulai mengendap dalam pikiran mereka masing-masing.
Salah satu dari mereka adalah pembunuhnya.