Untuk penyuka cerita angst
5 stories
Dari ayah, untuk abang ✔  by Lilpudu
Lilpudu
  • WpView
    Reads 1,286,375
  • WpVote
    Votes 189,390
  • WpPart
    Parts 28
[ Part lengkap ] Tidak peduli bagaimana tubuh itu di terpa angin, hujan, ombak, bahkan badai sekalipun. Punggung Ayah akan tetap menjadi yang ter-kokoh, meski kadang lutut itu membentur tanah berkali-kali, namun nyatanya dengan senyuman tulus ia kembali bangun, berdiri seperti tidak ada rasa sakit. Copyright- Lilpudu, 2O21
Bumi dan Lukanya by jjaejaepeach
jjaejaepeach
  • WpView
    Reads 2,671,206
  • WpVote
    Votes 320,137
  • WpPart
    Parts 34
"Kamu tahu gak alasan kenapa Tuhan ngasih semua rasa sakit ini sama kamu? Karena untuk bahagia itu perlu luka Bumi. Tuhan tahu kamu hebat makanya Dia ngasih semua rasa sakit ini ke kamu. Ini semua biar kamu paham bagaimana caranya bertahan dan bagaimana caranya kamu bangkit. Jadi Bumi, tolong bertahan, ya?" - Senjani
Tinta Terakhir ✔  by Lilpudu
Lilpudu
  • WpView
    Reads 1,987,702
  • WpVote
    Votes 231,653
  • WpPart
    Parts 29
[Sudah dibukukan, part lengkap] versi novel bisa dipesan melalui shopee : penerbit.lovrinz01 Bagi Wisnu, hal yang paling menyakitkan adalah ketika dihadapkan dengan perpisahan. Karena mau bagaimana pun caranya, bagaimana pun keadaanya, perpisahan adalah hal yang paling Wisnu benci. Copyright- Lilpudu, 2O21
[✔] 1. DEAR J by tx421cph
tx421cph
  • WpView
    Reads 49,694,562
  • WpVote
    Votes 4,167,474
  • WpPart
    Parts 38
[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph
Laut pasang, 1994  by Lilpudu
Lilpudu
  • WpView
    Reads 1,902,379
  • WpVote
    Votes 76,908
  • WpPart
    Parts 14
PART TIDAK LENGKAP. [Sudah dibukukan - Tersedia di Gramedia] Peristiwa yang menghancurkan seluruh kota dalam waktu singkat. 7 raga paling menyedihkan menjadi saksi bagaimana gilanya gelombang pasang malam itu. Malam terakhir penuh bintang, seindah senyuman ibu 6 tahun silam. "Apta! Esa! Pegang tangan Mas yang kenceng!" Copyright- Lilpudu, 2O22.