Karya Anggota SPM (Mari Berikan Dukungannya)
4 stories
Cloud Boy by Al_Twusean
Al_Twusean
  • WpView
    Reads 74
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 22
Di suatu kota X, terdapat suatu insiden yang menewaskan seorang anak muda laki-laki. Dia teman berharga dari Rei. Mereka merupakan sahabat dari kecil, amarah Rei membara terpicu untuk balas dendam. Berdasarkan petunjuk yang diperoleh, ada kemungkinan kuat, pembunuh itu berasal dari kota sebelah, kota Y. Apakah tindakan yang akan diambil oleh Sang anak sulung Bos Yakuza kota X itu selanjutnya?
Harapan Cinta Di Pagi Hari by YantoSikumbang
YantoSikumbang
  • WpView
    Reads 56
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 8
seorang mahasiswi STIKES PAPUA BARAT bernama Nurlaila yang sangat cantik ingin memiliki seorang lelaki yang baik dan sempurna hatinya. Apakah ia mendapatkanya dan memilikinya dan siapakah dia?
Eutopia's State Secret Service Department  by LilyAbigail7
LilyAbigail7
  • WpView
    Reads 13
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 2
Apa yang akan kalian lakukan saat menjadi Agen Negara? tentu saja menjalankan misi rahasia yang hanya diketahui beberapa orang saja, tapi itu tidak mudah. Itulah yang dialami oleh Mike Christopher seorang agen negara Eutopia, Planet Venus. Penasaran? Ayo ikuti kisahnya dengan membaca cerita ini. Cover: Instagram Update: Tidak menentu.
Blacklist (Hiatus)  by MputKyud
MputKyud
  • WpView
    Reads 963
  • WpVote
    Votes 720
  • WpPart
    Parts 21
Thalita beringsut menghampiri Farzan yang tergeletak di lantai. Dengan susah payah, Thalita meraih tangan pria tersebut. Matanya tidak berhenti mengeluarkan air mata, dia tidak kuas untuk bangkit menyelamatkan teman-temannya. Theo terikat di atas tiang yang tinggi, pria memakai kacamata itu tidak sadarkan diri. Wajahnya penuh luka lebam serta kepalanya mengeluarkan banyak darah. Tidak jauh berbeda, ketiga teman Thalita yang lain juga tidak sadarkan diri dalam keadaan babak belur. Thalita menangis histeris memanggil nama teman-temannya. Dia tidak bisa bangkit untuk menyelamatkan diri. Kedua kaki Thalita patah. "Farzan, bangun. Aku mohon!" teriak Thalita menangis histeris. Mata Thalita menatap pada di dinding ruangan tersebut. Terdapat sebuah bom yang berjalan pada hitungan 20 detik. Thalita hanya pasrah dengan semua itu, dia tidak kuasa untuk menyelamatkan teman-temannya. Mungkin semua adalah akhir dari perjuangan mereka. "Aku minta maaf," ucap Thalita lirih. Thalita memejamkan matanya, dia menggenggam erat tangan Farzan. Thalita berharap semua ini hanya mimpi, tidak terasa bom waktu itu berhenti berdetak, terdengar suara ledakan bom bersahutan hingga sampai pada titik keberadaan Thalita dan teman-temannya. Duar! Duar! Duar!