bundasukaroti_
-Seperti halnya matahari dan bulan, semakin lama akan semakin terbenam dengan cahaya yang penuh kelam-
-Gita.
"Gue sayang lo den" nada bicara Gita terdengar sangat bergetar, menahan tangis yang semakin membuat dadanya sesak tak karuan
"Gue, gue juga sayang lo" ucap Raden
"Tapi lo ngga cinta gue den" Gita tersenyum miris
"Gue cinta Anaya, tapi gue sayang lo"
----------
"Lo mau hidup mau mati juga tetep di cap layaknya seorang sampah git" ucap Kalisa
"Gue tau kok ca"
----------
"GUE CAPE GUE CAPE!! KENAPA DUNIA GA BERPIHAK SAMA GUE, APA GUE HARUS JADI JALANG DULU KAYAK KAKAK BIAR BISA DISAYANG SAMA KELUARGA!" Teriak Gita, ia memukul mukul dadanya dengan sangat kencang
"Peluk gue"
"C-cakra?"
"Sini peluk gue, luapin apa yang lo pendem selama ini ta"
Gita berlari kepelukan Cakra, mereka berdua itu sama sama sakit, tapi dengan cara yang berbeda.
--------
"CAKRA AWASS!!!"
BRUK!!!