[ Completed ] Di saat sebuah hubungan rumah tangga yang sudah terjalin lama, tiba-tiba di dalamnya hadir orang orang ketiga apakah yang harus Singto lakukan tetap mempertahankan rumah tangganya atau justru berpaling pada orang lain yang membutuhkannya? Cast : Prachaya Ruangroj [ Singto ] Perawat Sangpotirat [ Krist ] dan beberapa cast lainnya. Warning!! cerita ini mengandung unsur Yaoi / BoysLove / Boyxboy.

Kopi pagi itu yang perlahan terasa manis. Seperti rindu yang muncul tanpa dipaksa, semakin hari semakin pekat. Sementara sambil menunggu kopi tersaji, rinduku resah sendiri, mengaisi embun pagi, berharap menemukan jejak dirimu yang selalu kucari. Rasa terlintas ketika halusinasi tak pernah lepas. Nikmat yang tiada terbatas saat bibir menyentuh segelas kopi yang manis. Istilah yang terlalu sederhana untuk menggambarkan hal yang bisa menyebabkan perpecahan di seluruh dunia. Kau, sesuatu yang berefek sama seperti kopi. Kafein harian yang membuat banyak orang kecanduan.

Sejauh yang ku tahu kami saling menicntai. Tetapi aku tidak tahu alasannya meninggalkanku. Ketika aku tidak menahanmu pergi bukan berarti tidak cinta lagi. karena jika kau mencinta seseorang dan membiarkannya pergi lalu ia kembali, maka ia akan menjadi milikmu. Namun jika dia tidak kembali, ia tidak pernah jadi milikmu. - Singto Prachaya - Aku mencintainya sebesar dia mencintaiku. Tetapi adaa beberapa hal yang menuntutku untuk melepaskan cintaku dan tidak ada yang kulakukan selain pergi meninggalkan. Cinta tak selamanya tentang kepimilikan. Tapi cinta adalah tentang keikhlasan. Terimakasih untuk segala rasa. - Krist Perawat -

Dikatakan atau tidak itu memang tetap cinta. Tetapi Cinta merupakan kata kerja, yang harus ditunjukkan dengan perbuatan, lalu bagaimana kau akan tahu jawabannya, kalau kau tetap diam dan memendam rasa.

What do you think about love? If you ask me, the answer is us. Every moment I spent with him was love. It's just that simple, Love is all About Us.

"Aku dapat menutup mata atas apa yang tidak ingin aku lihat. Namun, aku tidak dapat menutup hati atas apa yang tidak ingin aku rasakan" Aku Krist Perawat, seorang mahasiswa jurusan bisnis semester 4. Di kampus aku sedikit menjaga jarak dari teman-teman yang ingin mendekatiku karena sewaktu SMA aku pernah dimanfaatkan oleh orang terdekatku. Sebenarnya aku tak berminat pada jurusan ini, tapi orangtuakulah yang mengharuskan. Aku memiliki bakat melukis sejak kecil dan impianku menjadi seorang pelukis. Oleh sebab itu, aku selalu bermalas-malasan dan jarang menghadiri kelas. Namun, seiring berjalannya waktu aku yang tadinya sering bermalas-malasan dan jarang menghadiri kelas tiba-tiba menjadi bersemangat untuk pergi ke kampus. Mungkin kedengarannya konyol, aku bersemangat hanya karena seorang pria yang dengan tak sengaja menolongku saat itu. Singto Prachaya Ruangroj, seorang pria berkulit tan, mempunyai tatapan yang tajam, garis rahang yang tegas, serta senyumnya yang begitu memikat. Sejak kejadian itu kami semakin dekat dan aku nyaman saat bersamanya. Aku selalu mengikuti kemanapun ia pergi, aku tak tahu dia terganggu atau tidak karena dia tak pernah mengusir ataupun memarahiku. Hanya dia yang saat itu dekat denganku, kebetulan kami berada di jurusan yang sama dan dia adalah kakak tingkatku. Hingga hari dimana aku bertemu dengannya,Gun Atthaphan. Pertemuanku dengan Gun sama saja ketika aku bertemu dengan phi Sing. Kehadirannya membuatku merasakan sesuatu yang belum pernah ku rasakan sebelumnya.

"Selamat pagi, perkenalkan saya kapten Krist Perawat. Saya kepala pasukan 0062. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam situasi ini". Ujar Krist memperkenalkan dirinya dihadapan seluruh pasukan militer dan relawan tenaga medis. ____ "Sing apa kau yakin?" Tanya dokter muda Bright "Aku yakin, 100% yakin Bright. Ini memang keinginan ku sedari dulu, bahkan kau tahu sendiri kenapa aku memilih profesi sebagai dokter dari pada meneruskan perusahaan daddy ku" jawab Singto.

Dia seniorku di agensi namanya Prachaya Ruangroj atau yang lebih dikenal dengan Singto. Wajah tampan dan skill akting yang tidak bisa diragukan lagi. Aku Perawat Sangpotirat atau dikenal dengan Krist. Aku sama tampannya dengan seniorku itu bedanya skill akting ku masih payah -Krist-

"apa..?? yang benar saja phi.. Krist pasti akan membunuhku jika aku benar-benar melakukannya." Keluh seorang pria tampan berkulit tan berusia sekitar 29-30 tahun yang sedang merengek kepada seseorang disebelahnya seorang pria lembut yang tidak lain adalah manager pria tadi "sing, ini bukan acara seperti yang kau bayangkan, variety show ini sperti aslinya yang di korea, kami menyadurnya dan putramu tidak akan lelah karena kami akan mengikuti jadwalnya, bicaralah dengan krist. Kau tau betapa populernya putramu dikalangan fans kalian."jelasnya Setelah perdebatan panjang dengan krist disertai dengan sedikit pertengkaran tidak bisa dibilang sedikit juga sebenarnya karena krist bahkan sempat kabur ke rumah orang tuanya membuat singto uring-uringan tidak jelas dimanapun dia berada. Akhirnya krist memberikan ijinnya dengan banyak catatan yang intinya syuting harus sesuai dengan kondisi putranya baby kai. Jika tidak, krist tidak segan-segan menarik putranya bahkan walaupun mereka sedang berada ditengah-tengah syuting. Phi jane senang, Phi Tha Bahagia, Singto was was dengan ancaman krist. Hahahaha

Bahasa nonformal Bukan curhatan Bukan real event Bukan java vibes hanya judul