"Tuan Duke, Anda mungkin Ayahnya namun saya adalah Ibu kandungnya." "Aku akan mengambil hak waris milik Putraku." . . . . "Berdasarkan penyelidikan yang pihak kami dapatkan dari Marciones, yaitu berupa para saksi yang bekerja di Kediaman Duke Lancaster, dan banyak bukti yang kami dapatkan kami memutuskan untuk memberikan hak adopsi Tuan muda Kedua Lancaster kepada Marciones Pandora." Palu sudah dipukul sebanyak tiga kali Pandora, wanita itu menatap puas kepada lelaki berambut Pirang didepannya. Bukankah itu berarti dirinya menang?

Satu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan perlakuan kasar dari sang Papa. Disatu sisi dia juga bahagia bisa menjadi pacar dari cowok paling pintar di sekolah. "Boo?" "Ya." "Saat aku udah nggak kuat untuk bertahan. Aku mau kamu tetap jadi Boo yang aku kenal. Jangan pernah berubah dan jangan pernah menyepelekan hal kecil yang membuat kamu kehilangan. Karena kamu nggak tahu kalau hal kecil yang kamu abaikan bisa menjadi penyesalan kamu." "Saf?" "Boo, aku udah nggak kuat. Sakit banget rasanya."