mnkyy_
- Reads 745
- Votes 250
- Parts 15
Nazra Afida Sabira, gadis yatim piatu tidak memiliki sanak keluarga hidup menumpang pada sahabat orang tuanya.
Diusianya yang baru 20 tahun, gadis bermata bulat itu menikah bukan karena keinginannya.
Namun tak butuh waktu lama tanpa disadari cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Tentunya karena dia telah menerima takdirnya maka ia harus mencintai yang sudah menjadi suaminya itu.
Apakah Nazra salah mencintai suaminya dari tampang?
namun tentu saja tidak hanya dari fisik yang ia sukai, ia mencintai suaminya juga karena ketaatannya pada Sang Illahi.
Kehidupannya seperti permukaan bumi, tidak hanya melulu mulus seperti halnya samudra, banyak gundukan-gundukan yang hampir membuatnya menyerah.
"Oh Allah, apabila bertemu dengannya adalah kebetulan, namun kebetulan itu adalah TAKDIR-MU maka kuatkan lah hatiku teguhkanlah hati ini agar bisa menjalaninya tanpa menyalahi Takdirku yang telah Engkau siapkan.
Izinkan aku egois oh Allah, selalu mengharapkan akhir yang bahagia untuk Takdir yang ku jalani "
~Nazra A S
Jika hujan adalah kesusahan dan matahari adalah kebahagian
Maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat betapa indahnya pelangi warna-warni.
~selamat membaca~