Fav *
5 stories
Dirgantara dan Kepulangan Publish Soon. by 1998ur_
1998ur_
  • WpView
    Reads 77,284
  • WpVote
    Votes 7,636
  • WpPart
    Parts 12
Dirgantara adalah definisi dari manusia yang mendekati kata 'hampir' sempurna, setidaknya begitulah menurut Kalani. Ganteng? Jelas! Cerdas? Jangan ditanya, dia asdos di beberapa mata kuliah! Selain itu, dia juga penyayang dan sangat lemah lembut dalam menunjukkan kasih sayangnya. Selama hidup di Bumi, Kalani baru merasakan kebahagiaan setelah bertemu dengan Dirgantara. Semua hal yang ada di dunia ini terasa begitu indah dan menyenangkan. Namun, ada satu hal yang membuat Kalani dan Dirgantara tanpa sadar saling menyakiti satu sama lain. Sebuah kenyataan yang membuat Kalani sadar bahwa ... Dirgantara sedang tidak baik-baik saja. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Dirgantara akan kembali baik jika Kalani membantu laki-laki itu keluar dari rasa sakitnya?
ECCEDENTESIAST by MartabakKolor
MartabakKolor
  • WpView
    Reads 16,779,607
  • WpVote
    Votes 1,923,116
  • WpPart
    Parts 46
Sudah terbit
Di Bumi Yang Kupijak by Arthur767334
Arthur767334
  • WpView
    Reads 546
  • WpVote
    Votes 77
  • WpPart
    Parts 17
Umar, seorang budak, jatuh cinta kepada seorang gadis Belanda yang kaya raya. Namun romansa tidak berakhir pada cinta semata, namun pada bangsa, negara dan kemanusiaan.
Namaku Akan Hidup Dibait Terakhirku  by fransiskusalfr
fransiskusalfr
  • WpView
    Reads 29
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 6
Cerita ini adalah sebuah tragedi yang mengisahkan kehidupan Verilia Alveric Frans, seorang gadis yang lahir di keluarga terpandang namun penuh kekerasan, kebencian, dan kehilangan kasih sayang. Sejak kecil, Verilia dianggap sebagai pembawa sial karena ia lahir di malam kematian kakak pertamanya, Lisa. Ayahnya, Kael, dingin dan kasar; ibunya, Nitael, dingin dan penuh penolakan; sementara kakaknya, Aravan, selalu merendahkannya. Satu-satunya yang mengerti Verilia adalah sahabat imajiner bernama Viona, yang menjadi tempatnya berbagi luka batin. Verilia hidup di rumah megah yang gelap, sunyi, dan tak pernah menjadi "rumah" baginya. Ia terus dipukul, dihina, dan dibandingkan dengan Lisa. Penyakit lupus yang dideritanya semakin membuatnya terpuruk, hingga ia mulai menulis puisi-puisi yang menjadi pelarian sekaligus saksi bisu penderitaannya. Akhirnya, setelah menahan luka yang tak pernah dipahami keluarganya, Verilia memutuskan pergi selamanya. Ia meninggalkan surat, buku puisi, dan jejak di hutan Ravandra, tempat yang ia sebut "surga kecilnya". Di sanalah ia menghembuskan napas terakhir. Kematian Verilia mengguncang keluarga yang selama ini menolaknya. Ibu jatuh ke dalam delusi, ayah diliputi penyesalan bisu, dan Aravan mengalami kehancuran batin. Saat mencari adiknya, Aravan menemukan ruang rahasia Verilia berisi tulisan-tulisannya. Ia juga menemukan pesan suara yang berisi pengampunan dan permintaan agar puisinya tetap hidup. Aravan pun berjanji untuk melanjutkan karya Verilia. Novel ini berakhir dengan diterbitkannya buku puisi berjudul "Namaku Akan Hidup Dalam Bait Terakhirku", sehingga nama Verilia dikenal bukan sebagai pembawa sial, tetapi sebagai penulis muda yang kisahnya menyentuh banyak hati-hidup selamanya dalam kata-kata yang ia tinggalkan.