-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Bagi masyarakat luas, Uchiha Sasuke adalah seorang penulis ternama, namun bagi Haruno Sakura, dia pria yang tega menghancurkan hatinya demi mengejar karir. Di sisi lain, Sakura sang pecinta olahraga ekstrim juga merintis perusahaan kecil dibidang agensi kreatif. Dia tetap menjaga hubungan baik dengan teman masa kecilnya, termasuk Keluarga Uchiha. Sementara Sasuke, dia melakoni hidup glamor sebagai orang terkenal di kota metropolitan Hi no Kuni. Saat adik Sasuke akan menikah, dia bawa kekasih barunya, Kanako Karin, ke Konohagakure. Sakura punya rencana untuk mencari tahu apa alasan sebenarnya Sasuke mengakhiri pernikahan mereka yang baru seumur jagung itu. • Terinspirasi dari novel Hydraulic karya Sarah Louise, novel Into the Wild karya Jon Krakauer, dan novel A Walk in the Woods karya Bill Bryson • Genre: Romance/Drama/Friendship/Hurts/Comfort PERINGATAN: Konten dewasa (17+) Happy ending ☺

-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Semua orang berpikir hidup mereka tak punya kesamaan. Namun siapa yang tahu ada takdir yang menyatukan. Terjerat dalam kebohongan dan rahasia, mereka sadar ada banyak keselarasan. Di dunia yang dikuasai oleh harta dan kekuatan, serta pengkhianatan dan pembunuhan sudah jadi hal biasa, Sasuke dan Sakura hanya ingin kebebasan. Namun naas, yang ada hanyalah kehancuran. • Terinspirasi dari novel Siempre karya J. Dahower, serial Breaking Bad sutradara Vince Gilligan, dan novel Wiseguy karya Nicholas Pileggi • Genre: Romance/Drama/Hurts/Comfort/Crime PERINGATAN: - Konten dewasa (21+) - Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol - Kekerasan seksual - Kekerasan dalam rumah tangga.

Karena tidak seharusnya seorang bangsawan menikahi kaum jelata sepertinya. Namun, siapa yang bisa memenangkan hati sekaligus perhatiannya bila hanya pria itu? Status sosial, reputasi dan segala pergunjingan akan hadir menemani harinya setiap waktu. Tetapi dia tuli, tidak mau peduli. Sementara bahaya baru menghadang di depan mata.

Tujuan hidupnya adalah karier, masa depan cemerlang sesuai impiannya. Lima tahun dirinya berdiri sebagai seorang profesional di maskapai nomor satu, siapa pun tidak bisa menggeser posisinya. Namun sayang, seseorang mencoba menarik mimpi itu darinya dengan dalih demi masa depan dan atas nama keluarga. Konyol. Tetapi dia bisa menyebutnya dengan egois!

Ini bercerita tentang pasangan suami istri. Menikah selama sepuluh tahun, jalan ke sebelas. Kehidupan pernikahannya tidak seperti kebanyakan orang memandang. Tetapi, mereka tetap menjalani seperti pasangan biasa. Tidak peduli apa omongan orang, tidak peduli tentang tanggapan orang lain terhadap kehidupan pernikahan mereka. Bagi mereka, masalah yang berbau tentang rumah tangga, cukup mereka yang tahu. Cukup mereka yang menyelesaikan. Orang lain? Tidak perlu ikut campur. Karena tidak selamanya, ucapan cinta mampu menyelamatkan tali yang sedari awal sudah rapuh.

mereka bilang, tidak ada gunanya berkencan kalau ujungnya patah hati. mereka bilang, tidak ada gunanya menyukai kalau ujungnya menyakiti. dan mereka bilang, tidak perlu berdekatan kalau ujungnya memakai hati.

Kalau bukan demi takhta sialan ini, dia tidak akan repot turun dari kastil besar dan mewah untuk menjemput si gadis asing di peternakan sapi nyaris bangkrut milik rakyat miskin. Bagaimana bisa surat wasiat itu berbunyi sebaliknya? Dan bukannya membiarkan dirinya pergi melalang-buana mencari calon pendamping yang pantas? Persetan!

Dalam pejaman mata terakhir, langit masih membiru dan Sakura masih sibuk dengan makan siangnya. [FusionFic]

Setelah peristiwa minggu pagi itu, hidup Sasuke tak lagi sama.

Manusia hidup untuk mati. Kita semua akan melebur bersama waktu untuk kemudian menjadi fosil pada jutaan tahun berikutnya. Sebagian dari kita menciptakan siklus, memperanak bayi-bayi dan menciptakan satu lagi kehidupan yang akan berulang. Sebagian lagi berada pada fase akhir tanpa berkesempatan memberi sumbangan kehidupan. Dan sisanya terlalu bosan menunggu kebinasaan dunia sehingga lenyap lebih dini adalah pilihan yang lebih mudah dilakukan. Aku terlampau sesak membayangkan hari esok. Hari ini percobaan yang ke tiga ratus sekian sekian untuk bertahan hidup. Kemarin aku berhasil. Dan hari sebelum hari kemarin dan kemarin dan kemarin dan kemarin hanyalah memori yang aku ingin lupakan.