Menjalani pernikahan yang damai merupakan impian semua orang. Rania Anastasia awalnya merasa bersyukur karena tidak sekali pun rumah tangganya diterpa masalah. Semuanya berjalan dengan sangat baik, malah menurutnya terlalu baik. Tapi setelah tiga tahun menjalani pernikahan, Rania mulai mempertanyakan kehidupan rumah tangganya yang terlalu mulus. Tidak banyaknya komunikasi antara ia dan sang suami telah menciptakan suasana pernikahan yang hambar. Aldin Hartanto sejak dulu memang pendiam, bahkan setelah menikah tidak ada satu pun perubahan dalam pria tampan itu. Sikapnya yang tenang juga membuat Rania tidak pernah bisa membaca apa sedang dipikirkan laki-laki itu. Aldin bagi Rania selalu menjadi misteri. Sampai ketika rahasia besar yang telah disembunyikan Aldin terkuak dengan perlahan. Menghancurkan kehidupan mereka yang penuh kedamaian itu.

Saudari Naomi Priska Sastraperwira, maukah kamu melihat saya setiap bangun tidur? Lalu ketika pulang kerja, eh ada saya lagi, saat makan malam, saya muncul lagi. Begitu mau tidur, ternyata saya lagi yang disamping kamu. Ketika kamu lagi PMS dan nggak ada yang bisa ditonjok, terpaksa kamu bisa menonjok saya. Saya yang akan mencarikan kamu mangga manis waktu ngidam, bantuin kamu mandiin bayi dan ganti popok dan jaga malam, berdiskusi dengan saya soal tempat sekolah sampai universitas dan lain-lain, dan lain-lain. Sampai nanti kamu cabutin uban saya. Oh, buatkan kopi atau teh atau susu juga, menemani saya lembur atau nonton bersama. Bertengkar sesekali waktu dengan saya. Ngomel karena saya sering lupa naruh handuk di tempatnya. Bantuin saya mencari kaus kaki setiap pagi. Intinya, maukah kamu berbagi dan menjalani waktu bersama saya. Maukah kamu menikah dengan saya?

"Aku orangnya manja banget." "Iya." "Aku juga sering ngambek." "Iya." "Pokoknya aku enggak dewasa banget. Enggak sebanding sama Mas Resta." "Iya. Saya sudah tahu itu." "Yaudah kalau tahu. Kenapa memilih menikah denganku?" "Mama saya memilih kamu."