Di alam semesta yang dipenuhi miliaran jiwa, dua hati terikat oleh benang merah tak terlihat. Bukan sekadar takdir yang mempertemukan mereka, melainkan perjalanan panjang yang membuat salah satu dari mereka menjadi sosok paling berharga dalam hidup lainnya. Bagai bintang yang selalu bersinar di langit malam, keberadaannya tak tergantikan. Menjadi pusat dari setiap pandangan, setiap langkah, dan setiap detak yang menggema di dada. Selayaknya seekor kupu-kupu yang keluar dari kepompong, mereka mampu menemukan titik yang membuat mereka hidup. Titik di mana cinta sejati bukan hanya tentang pertemuan melainkan tentang bagaimana satu jiwa menjadi dunia bagi jiwa lainnya. Ini adalah kisah tentang bagaimana takdir mempermainkan dua insan. Menguji, menggoyahkan, tetapi pada akhirnya memperlihatkan siapa yang benar-benar menjadi The Apple of My Eye.

Orang-orang mengatakan, jika kamu menyukai seseorang, maka perasaan itu hanya bertahan selama 4 bulan. Lebih dari itu, artinya kamu mencintainya. Awalnya Andina hanya menjadikan anak lelaki itu sebagai pelampiasan move on saat SMP, tetapi ia tak tahu bahwa perasaan cinta monyet masa pubertas itu nyatanya dapat berubah semakin dalam dan bertahan lebih lama dari yang ia kira. 3 tahun? 6 tahun? 9 tahun Andina mengagumi dalam diam! Dan seperti garis yang bersinggungan, takdir seolah selalu membawa Andina kembali padanya. [Revised and abridged version is available on Gwp.id (username: niallgina)] Story by: Niallgina Cover illustration belongs to AlinaShapran on Dribbble (not mine). Yang plagiat akan ketahuan, siapapun kamu.