"dunia ini tidak adil buat jinan.. jinan cape bun.. jinan cape.. "lirih jinan tampa ia sadari setetes air yang keluar dari mata nya itu jatuh ke tanah dunia terlalu kejam untuk jinan yang selalu dihindari bahkan di benci oleh keluarga nya sendiri kecuali abang ketiga nya yaitu naren.

"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas yang Tama hembuskan di dunia ini, bahkan di setiap doa yang selalu Tama panjatkan setiap harinya selalu Tama selipkan nama bunda dan ayah agar diberikan tempat yang layak di surga milik Allah SWT. di atas sana, dan di setiap doa Tama yang selalu di panjatkan kepada yang maha kuasa Tama selalu meminta izin jika kelak Tama akan meninggal, izinkan Tama meninggal di pangkuan bunda dan di bantu ayah untuk membaca tahlil kelak. Ajeng bunda selalu bilang kepada setiap anaknya untuk tidak pernah menyakiti hati seorang perempuan kamu tahu kenapa, karena hati perempuan itu sangat rapuh seperti kaca yang jika sudah retak akan sulit memperbaikinya walaupun bisa di daur ulang tetap saja akan terasa berbeda dari bentuk aslinya. Ini kisah tentang bagaiman kelurga Ayah Gunawan dan Bunda Mala serta ke 7 jagoannya, kisah bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari. Langsung mampir aja yuk jangan lupa like dan vote nya

[TAMAT] Bersaudara itu tentang komitmen, bukan? Tentang menerima setiap pribadi yang berbeda dan menyatukannya menjadi sebuah kesatuan; keluarga. Jisung belajar banyak hal bersama hyung - hyungnya, tentang dunia yang bukan hanya berkedok istana megah dan pelangi yang cerah, melainkan sebuah kotak hitam yang menjebak, memanipulasi, dan berbahaya. Namun, sebagai manusia yang hakikatnya tidak lebih sebagai penghuni bumi, kita hanya perlu berkomitmen di atas semua kejutan ini, bukan? Layaknya sebuah saudara. Maka kupersembahkan sebuah cerita pada kalian, tentang Jisung dan keempat saudaranya yang berjuang melewati badai kehidupan menuju awan cerah kedamaian; keluarga, persahabatan, dan rahasia. - Monday, 200727 - Tuesday, 210804 #3 - ParkJisung [210121] #5 - 00line [210201] #5 - ParkJisung [210207] #2 - HuangRenjun [210819] #1 - HuangRenjun [210820] #2 - Jeno [211017] #3 - Jisung [230115] #1 - nctdream [240108]

"Markeu hyung, Jisung mau tanya..." "Mau tanya apa?" "Jisung ingin buat puisi tentang saudara, tapi saem menyuruh untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa inggris. Jisung, kan sangat sayang sama hyung. Hyung itu segalanya bagi Jisung. Ohh! Segalanya bagiku itu bahasa inggrisnya apa, hyung?" "My Everything." Tentang si bungsu yang dibenci dunia, dan membenci dunia itu sendiri. Bahkan, untuk memberi cinta pada dirinya sendiri pun, Jisung tak mampu. "Jangan dekati aku anak pembawa sial." "Menjijikan!" "Seorang pembunuh tetaplah pembunuh." "Dan seorang pembawa sial, akan tetap sial seumur hidupnya..."

Jisung tak pernah mengerti jalan pikiran sang ayah dan kedua kakak kembarnya. Terutama sang ayah yang selalu menyudutkan dirinya atas semua kesalahan kakak kakaknya. Jeno, yang selalu membuatnya mendapat masalah. Dan Jaemin, yang selalu memarahinya. Muak? Tentu saja Jisung muak. Dia benar benar muak dengan keluarga, dan hidupnya. Dia selalu bertanya tanya. "Apakah aku benar benar bagian dari keluarga mereka?" "Atau, haruskah aku bunuh diri saja?"