short story
8 stories
Rambut Biru Akansa by zeednyx
zeednyx
  • WpView
    Reads 12,610
  • WpVote
    Votes 1,870
  • WpPart
    Parts 11
BELUM DIREVISI. [Ikram's POV] Gue melihat perempuan berambut biru yang ada di sebelah lagi mengelap keringat di jidatnya. Kasian dia berkeringat sejagung-jagung. Merasa di perhatikan, si rambut biru menatap gue mulai dari sepatu sampai ke muka gue. Hampir ketauan! Entah rambut birunya atau orangnya yang memang menarik perhatian gue, kali ini gue merasa sepatu biru ini membawa gue ke hukuman yang benar. Di hukum-hukum dahulu, bersenang-senang kemudian.
Sepatu Biru Ikram by zeednyx
zeednyx
  • WpView
    Reads 20,833
  • WpVote
    Votes 2,437
  • WpPart
    Parts 11
"Besok kalau saya liat rambut kamu masih biru kaya gini, saya botakin kamu!" kejamnya guru gue. Sasaran selanjutnya adalah cowok di sebelah gue. "Tadi rambut biru, sekarang sepatu biru, sekolah kita juga warna biru. Apa sih istimewanya warna biru? Pusing saya ini menghadapi biru-biru setiap hari. kalian lagi, mau bikin kepala saya pecah sepertinya." Gue melirik si pemakai sepatu biru, ternyata ada juga yang nekat kaya gue. Sepatu biru di hari senin. Kalau misalnya gak bawa topi atau lupa pakai dasi sih hal biasa, tapi yang ini bersangkutan sama warna, biru. Kontras banget perbedaannya sama atribut sekolah yang pastinya kita sadar kalau itu salah. Apa lagi namanya kalau bukan sengaja? ©️ february 2018 by zeednyx
Moka & Vanilla [1/1End] by penggilacoklat
penggilacoklat
  • WpView
    Reads 3,969
  • WpVote
    Votes 384
  • WpPart
    Parts 2
Teruntuk, Vanilla. Dalam surat ini, ada rahasia yang ingin aku katakan padamu. Sebuah rahasia yang selama ini sengaja ku sembunyikan agar pertemanan kita tetap terjalin selamanya. Kenyataannya, rahasia itu tidak bisa aku sembunyikan lebih lama lagi. Kamu harus tau. Baiklah, aku harap kamu siap menerima kenyataan yang sebenarnya. Setelah ini, kamu boleh memilih. Kamu boleh menjauh atau tetap menjadi temanku. Terserah, itu pilihan mu. Aku tak memaksa.
Accidentally Met You by zeednyx
zeednyx
  • WpView
    Reads 6,574
  • WpVote
    Votes 728
  • WpPart
    Parts 16
"Jadi, gue harus manggil kakak atau enggak nih?" Tanyanya. "Jangan! Marsha aja." Jawab gue. "Oke, Mars!" Lalu, gue tertawa karena dia memanggil gue dengan panggilan aneh itu. Mars, katanya. "Nama lo itu Marsha aja? Atau Marsha Aruan?" "Marshanda." Sekarang gantian dia yang tertawa, "Seriuuus!" "Kepanjangannya Marshaaaaaaaaaaaa." "Serius, Mars. Kepo nih," katanya. "Denger baik-baik ya. Nama lengkap: Lanysa Marsha." "Kenapa dipanggilnya gak Lany aja? Biar ooh my heart hurts so good, i love you babe, so bad so bad."
Next Door to April | ✓ by limerenzee
limerenzee
  • WpView
    Reads 14,563
  • WpVote
    Votes 2,354
  • WpPart
    Parts 6
Aku tahu ini agak menggelikan, tapi izinkan aku menceritakan sedikit kisah tentang pertemuanku dengan bidadari di sebelah rumah. ** zahrashaffa © 2018 credit photo cover from google
Crossroads #TrueShortStory by chocolady28
chocolady28
  • WpView
    Reads 6,061
  • WpVote
    Votes 957
  • WpPart
    Parts 11
[COMPLETED] "Setidaknya persimpangan jalan itu tau, kalau aku selalu liatin kamu dari jauh." 🎀🎀🎀 Aku akan bercerita sedikit tentangnya. Dia Bima dan dia bodoh. Meskipun setiap kami bertemu, ia akan bilang; "Acha! Gue Bima dan gue ganteng!" Seperti yang aku bilang, dia adalah laki-laki paling bodoh yang pernah aku temui. Maaf kalau kalian adalah salah satu penggemarnya tapi, aku tidak bercanda. Hingga suatu saat ia mengajakku ke suatu tempat. Tempat yang dipenuhi dengan bunga dan daun kering yang berguguran. "Acha, lo masih inget gue?" Tanyanya. "Kamu gila. Tentu aku ingat. Kita bertemu di toko buku itu. Aku belum pikun, Bima." Ia tersenyum kecil. "Mulai sekarang, jangan inget gue lagi ya?" Dan sejak saat itu, aku melupakannya. Cover from Pinterest ❤
a little conversation in the laboratory ✔ by 2002spicy
2002spicy
  • WpView
    Reads 37,209
  • WpVote
    Votes 7,011
  • WpPart
    Parts 9
❛❛Aftan tidak sengaja bertemu dengan Naisha pada siang yang panas di lab kimia. Lalu, di antara rak-rak yang dipenuhi tabung reaksi, diantara kursi kayu dan meja besi panjang yang dingin, dan diantara segala peralatan membosankan yang hanya disentuh saat praktikum. Mereka terlibat dalam sebuah percakapan kecil.❞ ilustrasi cr. pinterest
Incoming call and text message by samathax
samathax
  • WpView
    Reads 37,321
  • WpVote
    Votes 3,494
  • WpPart
    Parts 25
"Oke, Nia bisa dateng kesini gak?" "Kemana sih?" "Ke hati gue." "Mimpi!" Copyright© 2018, samathax