wull05
Tiga murid pindahan dan empat siswa lama bertemu di SMA Mahardika 2, dipertemukan bukan oleh takdir, tapi oleh proyek kelompok yang tak bisa mereka tolak. Mereka baru saling kenal, namun ada satu hal yang diam-diam mereka bawa dari masa lalu-kehilangan kepercayaan terhadap orang lain.
Mahendra siregar, Rayhan Alvarendra, Jeano mahardika, Candra pratama wijaya, Jendra Alexander, Arsa Alvarendra, dan Kalvin Liuson, masing-masing memikul luka yang dalam. Bagi mereka, membangun hubungan bukan hal yang mudah. Tapi dalam diam, mereka mulai menyadari bahwa luka mereka mungkin punya arti... jika mereka cukup berani untuk percaya sekali lagi.
Mahendra: "Kepercayaan? Itu cuma jembatan yang ujungnya pengkhianatan."
Rayhan: "Aku belum pernah punya teman... jadi aku nggak tahu caranya percaya orang lain."
Jeano: "Lo nggak akan ngomong soal kepercayaan kalau lo pernah ditinggal pas lagi jatuh-jatuhnya."
Candra: "Aku belajar satu hal: kepercayaan itu hal paling mudah dirusak orang dekat."
Jendra: "Dulu aku percaya sama seseorang... sekarang aku cuma pura-pura bisa percaya siapa pun."
Arsa: "Setelah dia meninggal dan semuanya nyalahin aku, kata 'percaya' rasanya cuma sisa trauma."
Kelvin: "Aku telat nyadar sahabatku sakit... dan aku nyalahin diri sendiri karena terlalu percaya semuanya bakal baik-baik aja."