DAYTOY2708
Di hutan pagoda yang abadi, dua kekuatan yang seharusnya tak pernah bersentuhan justru bertabrakan. LiLun, siluman pohon pagoda yang teguh seperti akar dunia, berdiri melawan badai. Namun ketika Long Shen turun dari langit-berjarit petir, berselimut cahaya perak-semesta seakan menahan napas. Pertarungan mereka hanya berlangsung sekejap; bukan karena LiLun lemah, tetapi karena tatapan Long Shen menghancurkan kehendaknya lebih tajam dari ribuan pedang. Dalam satu genggaman di tengkuk, LiLun jatuh berlutut-bukan dipaksa, tetapi ditarik oleh sesuatu yang lebih gelap dari takdir.
Sejak saat itu, jiwa mereka terbelit seperti dua garis cahaya yang tak bisa dipisahkan. Di malam badai di istana naga, Long Shen memanggil LiLun bukan sebagai bawahan, tetapi sebagai satu-satunya sosok yang bisa menenangkan kekosongan abadi dalam dirinya. Di dipan giok, dengan sentuhan lembut yang lebih mematikan dari petir, Long Shen menegaskan: dunia boleh runtuh, langit boleh retak, tetapi LiLun-siluman yang pernah menantang langit-selamanya miliknya.