Laka dan Zema dipertemukan oleh kebetulan-atau mungkin takdir yang belum selesai. Di balik senyum yang mereka bagi, tersembunyi retakan masa lalu yang menunggu pecah. Zema tak tahu, cinta pertamanya telah lama pergi... dan wajah yang kini di hadapannya bukan sekadar kemiripan, melainkan kisah lama yang disembunyikan. Laka pun tak tahu, pencarian Zema akan menuntunnya pada rahasia kelam tentang asal-usulnya-tentang ayah, dosa, dan anak-anak yang lahir dari kesepakatan tanpa cinta. Dan ketika masa lalu akhirnya terungkap, senyum di antara mereka tak lagi sama. Karena tak semua retak bisa disatukan... Beberapa hanya bisa dikenang dalam diam.

"Kadang, yang paling sering tersenyum... adalah yang paling butuh ditanya, 'kamu capek gak?'" Sinopsis Semua orang bilang Ranaya kuat. Selalu senyum, selalu bisa diandalkan, selalu ada buat orang lain. Tapi gak ada yang benar-benar tahu: setiap malam, dia ngobrol sama dirinya sendiri-sambil nahan tangis, sambil nanya, "Aku kenapa, sih?" Dari luar, hidup Ranaya kelihatan baik-baik saja. Tapi di dalam kepalanya, dunia berisik. Ada tuntutan dari keluarga, ekspektasi yang gak pernah habis, sahabat yang perlahan menjauh, dan rasa kosong yang makin sulit dijelaskan. Dia terus jalan, meski pelan-pelan kehilangan arah... dan dirinya sendiri. Ini bukan cerita tentang cinta. Ini tentang Ranaya, yang berusaha bertahan di tengah hidup yang terasa terlalu sunyi, meski ramai. Karena kadang, yang terlihat paling kuat... justru yang paling gak punya tempat untuk bersandar.