HaizuaNAF
- Reads 574
- Votes 74
- Parts 52
aku mengibaratkan seorang wanita seperti air
perempuan yang tidak pernah disentuh oleh yang bukan mahrom ibarat seperti air yang suci dan mensucikan. sedangkan wanita yang telah disentuh ibarat seperti air musta'mal, suci tapi tidak mensucikan.
si gadis memiliki masa lalu yang suram. mampukah ia bangkit dan melawan trauma berkepanjangan berkaitan dengan suara adzan?
mengapa ia disebut musta'mal?
dan bagaimana cara ia menjalani hidupnya yang berantakan?
taqdir telah mempermainkanku, ujar si gadis putus asa.
benarkah begitu?
taqdir apa lagi yang Allah tulis untuknya?