khinankhin
- Reads 1,041
- Votes 627
- Parts 32
Bagi Arjuna, Vika adalah bagian dari rutinitas yang terpaksa ia jalani. Hari demi hari, ia terbiasa dengan suara tawa, tingkah manja, dan senyum cerah Vika. Ia tidak pernah menyadari bahwa kebiasaan itu telah mengakar menjadi sebuah perasaan.
Kehadiran sosok lain yang mencoba merebut perhatian Vika tidak cukup untuk menggoyahkan ego Arjuna. Ia tetap yakin Vika akan selalu ada. Hingga sebuah kehilangan besar mengubah segalanya. Senyum Vika yang dulu ia anggap remeh kini menjadi hal paling langka yang ia rindukan.
Arjuna kini terjebak dalam dilema antara gengsi dan kerinduan yang menyiksa. Ia terlalu bangga untuk mengakui perasaannya, dan terlalu takut untuk kehilangan Vika selamanya. Dalam kesunyiannya, ia merenungi apakah cinta sejati memang harus terasa menyakitkan.
Bisakah rindu yang tulus menumbangkan ego yang mematikan, dan menyatukan kembali hati yang terpisah oleh kesalahpahaman?