"Sejak kematian Alyssa, aku tak lagi melihat warna. Merah, jingga, biru, semuanya hilang. Yang tersisa hanya abu dan kenangan yang menusuk." Ara Maheswari dulunya pelukis jenius. Kini, ia tak bisa lagi membedakan warna. Diagnosisnya : Achromatopsia karena trauma. Penyebabnya? Kematian adik tercintanya, Alyssa. dan semua luka yang menyusul setelah itu. Dianggap sial oleh keluarganya. Dibenci karena masih hidup, saat yang lain pergi. Dan satu-satunya tempat Ara bertahan hanyalah di studio kecil kafe milik Mas Bagas, tempat ia melukis dunia yang tak lagi ia pahami. Lalu datanglah Sadam Genandra Kyle, fotografer jalanan dengan tatapan yang terlalu sunyi. Anehnya, saat bersamanya-Ara mulai bisa melihat satu warna : merah. Tapi siapa sebenarnya pria itu? Kenapa ia menyimpan foto Alyssa? Apa hubungannya dengan kematian yang selama ini membunuh Ara pelan-pelan? Dan pertanyaan terbesar dari semuanya-mampukah warna kembali, jika orang yang membawanya, ternyata juga penyebab semuanya hilang?

Ini adalah kisah Abiya, Gus Hanafi, dan Zahra-tentang harapan, kedekatan, dan kenyataan yang tak selalu berpihak pada perasaan. Setiap kisah memiliki akhirnya sendiri. Beberapa di antaranya bahagia, beberapa lainnya harus berakhir dengan kepahitan. Tapi satu hal yang pasti, setiap perasaan yang pernah ada akan selalu meninggalkan jejak dalam hati. ==================================================== support my work by vote, comment, follow, and share with your friends! happy reading, and let's be ready to share our feelings!