[Hiatus entah sampai kapan, tapi insyaAllah pasti dilanjut, hehew] Tizi menatap nanar sosok di depannya. Sosok yang selama ini selalu ia paksa untuk tetap terlihat baik-baik saja di tengah risau alam semesta. Sosok yang berusaha menjadi lebih baik dengan segala upaya. Sosok yang sebenarnya tidak pernah benar-benar bahagia. "Maaf," ucapnya pada sosok itu. Sosok itu tak lain adalah pantulan dirinya sendiri di cermin. "Maaf, ya, aku." Tizi hanya gadis biasa yang berharap besar bisa memperbaiki tatanan hidupnya. 'Self improvement' adalah kalimat yang menjadi pedomannya dalam usaha memperbaiki diri. Ia yakin, suatu hari nanti namanya akan dikenal sebagai orang baik. "You can be the best version of yourself, Tizi!" *** Start: 10 Mei 2022

Tik. Tik. Tik. Hujan turun lagi hingga rasanya aku mampu mendengar setiap tetes yang jatuh ke bumi. Di bawah guyuran hujan, seorang pemuda tersenyum. Senyum yang sama seperti enam bulan yang lalu. Ketika hujan turun, dia datang menemuiku, membuatku bahagia, kemudian hilang setelah reda. Ketika hujan turun .... Aku pastikan datang menemuinya. ~Amaya ** Tidak peduli kamu melupakan namaku atau bahkan semua tentangku. Hanya satu yang aku harapkan darimu: kamu bisa bahagia. ~Teman sekelas yang dilupakan keberadaannya Salam tanpa batas Infinityran

Talia remaja awal SMA yang sangat fokus belajar dan selalu berorientasi nilai. Dia berambisi untuk menjadi peringkat pertama, tetapi kehadiran Tegar yang cerdas dan disayang banyak orang begitu menghalanginya. Meski seluruh tenaga telah Talia kerahkan, tetap saja hasil Tegar lebih tinggi. Pemuda itu selalu berada satu langkah di depannya, membuat keseimbangan hidupnya terganggu. Demi memperbaiki keadaan, di semester baru Talia menyusun berbagai kelicikan dan aksi aneh untuk mengganggu dan menjatuhkan Tegar. Akankah semua berjalan sesuai rencananya? Mulai: 10 Mei 2022 Selesai: 27 Januari 2023 Revisi: 05 Februari 2023

Bagaimana rasanya berbagi tubuh dengan orang lain? TIDAK! Ini bukan seperti yang kalian pikirkan. Aku tekankan lagi. Bukan seperti yang kalian pikirkan. Aku hanya ingin tahu siapa manusia bejat yang membuatku berakhir mengenaskan seperti ini. Oke, aku ganti pertanyaannya. Bagaimana tanggapanmu, jika aku yang baru beberapa menit lalu berkenalan denganmu, memintamu untuk berbagi tubuh?

Abi dan Bella dibuat pusing tujuh keliling saat sekolah menugaskan esai 'Cita-cita di Masa Depan' secara jujur. Boro-boro mikirin masa depan, Abi dan Bella lebih sering nikmatin masa sekarang. Lalu, bagaimana jadinya jika esai tersebut menjadi tolak ukur kelulusan masa putih abu-abu mereka? Tentu saja Haidar Arsalan (a.k.a. Abi) dan Mabella Atmaja (a.k.a. Bella) mesti cari solusi kalau nggak mau jadi siswa abadi! © Mei, 2022 [Tanialsyifa]