Baru saja berikrar untuk tak berurusan dengan perempuan sebelum berhasil menjadi pria mapan, Wahyudi justru dipertemukan dengan Leticia, gadis blasteran Indonesia-Spanyol yang jatuh cinta kepadanya. Diam-diam Wahyudi menyimpan rasa yang sama. Alih-alih menerima cinta Leticia, Wahyudi justru memilih memegang prinsip yang telah diikrarkan di hadapan sahabat terbaiknya, di samping rasa tahu diri akan siapa dia dan siapa Leticia. Bukan satu dua kali Leticia meminta kepastian, hanya saja Wahyudi tak pernah memberikan. Yang bisa dia lakukan hanya berusaha untuk memperjuangkan. "Perbedaan antara kita terlalu sulit untuk dipertemukan, Leti. Tapi percayalah, aku tak pernah berhenti untuk berjuang." "Berjuang untuk apa?" "Por tu amor. Untuk cintamu." Lalu, ketika seseorang hadir diantara keduanya, apakah perjuangan itu tetap akan ada?

Slow update. Cuma update sepekan sekali hari Selasa/Rabu. Kalau kamu penasaran bisa baca duluan di akun Karyakarsaku, nama akunnya: fitrieamaliya Thank you :) *Blurb* Perjodohan yang ditawarkan ibu untuk kakaknya ditolak. Kakaknya malah mengajukan None untuk menggantikannya dalam perjodohan tersebut. None galau, tetapi setelah melihat profil Eros, si calon suami, None menyetujui. Harapan None, menikah dengan Eros dan menjalani kehidupan di negeri orang bisa membuatnya lebih dewasa dan tidak lagi mendapat predikat anak mama, anak manja, atau bocil di tengah keluarganya. None baru merasakan, jauh dari keluarga bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Dia harus mengarungi liku-liku pernikahan di negeri orang, bersama suami yang sangat mencintai pekerjaan. None pun sadar, bahwa memperoleh predikat dewasa ternyata tak semudah yang dia bayangkan. Apakah None sanggup bertahan demi memperoleh predikat dewasa dari keluarganya? Atau menyerah dan memilih kembali menjadi Bocil saja?

Sarah dan Ahim saling mengenal sejak kecil. Mereka dekat seperti kakak dan adik. Sering berantem mewarnai hari-hari keduanya saat bertemu. Setelah dewasa, orang tua keduanya menjodohkan mereka. Suka tidak suka, mau tidak mau, mereka harus hidup bersama dengan status baru sebagai suami istri. Berbekal niat baik membahagiakan orang tua, mereka mencoba belajar untuk bisa mencintai satu sama lain. Mereka yakin suatu hari nanti benih-benih cinta akan tumbuh di antara keduanya. Bagaimana mereka melalui hari-hari dalam biduk rumah tangga yang penuh kekonyolan dan kedodolan? Publish pertama kali: Mei 2019 Versi revisi: Mei 2022 On going.

Yusuf seorang pemuda kampung yang sholeh. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di sebuah pondok pesantren hingga jalan hidup membawanya menjadi salah satu mahasiswa di Kota Nabi. Salah satu alasan Yusuf kuliah nun jauh di negeri seberang adalah demi menjauh dari seseorang yang dicintainya. Seseorang yang kepadanya tak seharusnya dia jatuh cinta. Ya, Yusuf jatuh cinta pada adiknya. Bertahun dia memohon kepada Sang Maha Cinta untuk menghapus perasaannya, tapi ternyata kehendak-Nya tak sama dengan harapan Yusuf. Justru ketika Yusuf sedang berada di rumah-Nya, adik yang dicintai dan dihindarinya datang tiba-tiba.

SUNG Sung Jembar Segara. Ara, begitu ia biasa dipanggil. Pekerjaannya di perusahaan suplier alat berat mengantarnya ke Korea Selatan, negara yang menjadi impian untuk ia kunjungi sejak mengenal Dae Jang Geum di masa kecilnya. Di samping urusan pekerjaan, ia membawa pula dua misi khusus yang harus ia selesaikan dalam tiga bulannya di Korea. Misi khusus, yang sangat berarti bagi perjalanan hidupnya. Yang pertama, ia akan mengunjungi tempat-tempat yang menjadi bagian dari sinema Korea favoritnya, Jewel in The Palace, yang selama ini hanya bisa ia lihat dan baca melalui media. Yang utama, ia akan mencari jejak keberadaan kakeknya. Yang namanya terukir menjadi nama depan ibunya, juga dirinya sendiri. SUNG. *** Catatan: Cerita ini ditulis berdasarkan hasil riset yang ada pada work "Before", sebagai bagian dari keikutsertaan dalam program RAWS Batch 2.

Mencoba menyampaikan kisah-kisah para Nabi, Sahabat, Shahabiyah, dan tokoh-tokoh dalam sejarah Islam melalui cerita sehari-hari keluarga Anas-Azki di bulan Ramadan.