wahyuzae
- Reads 2,388
- Votes 343
- Parts 19
Pemilihan Khalefa (raja) ke-22 bakal dihelat meriah di ibukota negeri Haaras, Lakhsatra, pasca wafatnya Baginda Khalefa ke-21, Gharda Othama. Seluruh Malek penguasa kedelapan provinsi negeri Haaras Raya diundang ke ibukota untuk mengirim kandidat masing-masing.
Sebelum agenda utama digelar, Fathi (perdana menteri) Arthameda Dinares beserta jajaran petinggi Dewan Khoma sepakat menggelar arena perlombaan untuk memeriahkan acara. Peserta dari arena perlombaan itu sendiri adalah perwakilan dari kedelapan provinsi yang turut hadir ke ibukota.
Ketika semua mata tertuju pada kemeriahan di ibukota, sebuah malapetaka mengintai di belahan selatan. Para warga sipil di wilayah pesisir semenanjung Zaltan tiba-tiba diserang oleh sekawanan Khauk, kadal raksasa pemangsa daging, yang menerobos dinding karang laut Asghara. Demi mengamankan keadaan, Althamis Dorgha Marhem diutus diam-diam bersama segelintir pasukan khusus penunggang burung Gorda untuk terbang menuju pesisir selatan.
Novel ini adalah fiksi sejarah alternatif tentang romantisme kejayaan nusantara di masa lalu yang konon pernah memiliki peradaban paling tinggi di muka bumi. Selamat membaca!