comfort spell
7 cerita
Kalau Sudah Besar, Ganesha Mau Jadi Apa? oleh kontradiksi
Kalau Sudah Besar, Ganesha Mau Jadi Apa?
kontradiksi
  • Membaca 134,720
  • Suara 26,464
  • Bagian 15
"Ganesha, kalau sudah besar, kamu mau jadi apa?" Ganesha bingung, kemarin gurunya juga menanyakan hal yang sama. Apa memang orang dewasa suka menanyakan hal itu? Kemarin Ganesha menjawab ingin jadi presiden, karena presiden fotonya selalu dipajang di ruang kelas. Gurunya tertawa. Dia bilang kalau jadi presiden juga harus memerintah negara, mengatur supaya masyarakatnya aman dan sejahtera. Ganesha jadi ragu, dia tidak tahu caranya memerintah negara, mana bisa ia jadi presiden. Hari ini, dengan pertanyaan yang sama, Ganesha berpikir lebih keras. Mau jadi apa kalau sudah besar nanti? "Dadi polisi?" Ganesha suka main tembak-tembakan. Polisi bebas main tembak-tembakan setiap hari. "Jadi polisi, Le?" tanya ayahnya, mata pria itu berkedut, bibirnya membentuk senyum simpul. "Iya. Polisi." [cover by peachspit]
Layak Diingat oleh valeriepatkar
Layak Diingat
valeriepatkar
  • Membaca 590,814
  • Suara 78,775
  • Bagian 26
(SELESAI) Karena ada yang layak diingat, meski banyak yang patah di sebuah rumah. Bagian dari Loversation untuk Ardan.
Kamuflase oleh kontradiksi
Kamuflase
kontradiksi
  • Membaca 3,638,489
  • Suara 444,932
  • Bagian 61
[Cerita ini akan tersedia gratis pada 15 April 2022] Sari, seorang siswi di sekolah khusus agen intelijen mengemban misi mengungkap dalang narkotika di Jakarta. Dibantu temannya Ganesha, mereka harus berpacu melawan organisasi rahasia dan menerima kenyataan bahwa idealisme mereka tidak selalu sesuai dengan realita di lapangan. *** Saritem Widyastuti adalah perempuan Indo-Jerman yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Khusus Nusantara. Sebuah sekolah intelijen yang mengajarkan 74 bahasa daerah, kemampuan beternak, ketahanan fisik dikejar anjing, menjinakkan bom di sebuah pasar, serta pelatihan dengan kearifan lokal lainnya. Sari ditugaskan untuk menjalankan misi besutan Badan Narkotika Nasional: mengungkap identitas gembong narkoba di Jakarta. Bersama Ganesha, yang diberikan tugas oleh Kemendikbud untuk menguak pelaku penyebaran kunci jawaban Ujian Nasional, mereka menyamar di sekolah negeri favorit di Jakarta. Di sana, Sari terpaksa belajar bahwa mimpinya membela negara tidak selalu sejalan dengan tugas yang diembankan padanya. Mampukah Sari menyelesaikan misinya? [SERI INTELIJEN NUSANTARA #1]
Sabotase (Intelijen Nusantara #2) oleh kontradiksi
Sabotase (Intelijen Nusantara #2)
kontradiksi
  • Membaca 112,941
  • Suara 15,655
  • Bagian 8
[SERI INTELIJEN NUSANTARA #2] Dokter se-Indonesia mogok. Segala macam ancaman dan peringatan tak dihiraukan. Munculnya virus baru menyebabkan wabah nasional, menciptakan banyak kota mati di seantero Nusantara. Ribuan nyawa tumbang. Sayang, dokter masih mogok. Katanya virus ini hasil mutasi alam, akibat manusia mengonsumsi hewan eksotis terlarang. Juga karena hobi manusia membabat alam seenak jidatnya. Aku sih tidak percaya. Pasti Societas Visionaria punya andil di balik kekacauan ini. Kecurigaanku bertambah: di televisi, Garin Djokomono hidup lagi!
Mix & Match oleh Blue-sparkling
Mix & Match
Blue-sparkling
  • Membaca 3,002
  • Suara 623
  • Bagian 17
Ajun masuk dalam golongan manusia super sensitif yang mudah baper dan overthinking dengan segala hal menyangkut hidupnya. Hal ini menyebabkan dia sering bersiteru dengan orang-orang terdekat, nggak terkecuali papa serta teman-teman. Namun, sebenarnya, dia sayang kok sama mereka semua. Hanya saja, Ajun masih kesulitan untuk mengontrol emosi diri. Nalurinya sebagai remaja usia belasan membawa dia pada pemikiran dan keputusan impulsif, termasuk saat dia bertekad membawa MOJOK, band besutannya, untuk mengikuti lomba festival band pelajar di kampus tempat sang papa mengajar. Masalahnya, papa nggak pernah minta Ajun buat ikut lomba. Papa cuma mau Ajun belajar dengan benar. Masalahnya lagi, Ajun lupa kalau manusia yang tergabung dalam bandnya itu bukan dia doang, ada teman-temannya juga. Blue-Sparkling @ 2021
Pendar [selesai] oleh Blue-sparkling
Pendar [selesai]
Blue-sparkling
  • Membaca 46,338
  • Suara 1,850
  • Bagian 7
Delapan belas tahun ini, Wonu percaya bahwa hidupnya selalu dikelilingi oleh kegelapan. Tidak ada kata mudah baginya untuk bisa bertahan berada di dunia. Seolah-olah Tuhan menciptakannya hanya untuk merasakan apa itu pahit, gagal, serta hampa. Dan ketika dia berusaha keras membuat kebahagiaan sendiri, semesta beserta isinya seakan enggan menyaksikan sehingga dibuatnya pecah seisi kepala. Wonu marah. Wonu hancur. Ditambah dengan kelakuan kakak perempuannya, Weny. Si Tua yang tidak kalah menyedihkan itu menambah semua beban permasalahannya. Membuatnya muak setengah mati dan berharap agar bisa menukar tambah atau mungkin menjual perempuan itu daripada melihatnya di rumah. Tidak akan pernah hadir cahaya untuk dirinya. Tidak sampai dia sadar bahwa pendar itu selalu berada di sana; tidak pernah berpindah; hanya saja terlalu sulit menyala terang sebab ia pun harus berusaha mati-matian untuk tetap ada.
Tengah Tengah oleh valeriepatkar
Tengah Tengah
valeriepatkar
  • Membaca 224,843
  • Suara 19,066
  • Bagian 26
SUDAH TERBIT. Maika selalu berada di tengah-tengah dunia. Jadi anak tengah di keluarga besarnya, jadi penengah di setiap pertengkaran kawan-kawannya, tinggal di tengah kota yang sesak dengan banyak nyawa. Di tengah-tengah mereka, Maika selalu menjadi di antara. Ada atau tidak ada. Dianggap atau tidak dianggap. Tidak baik, tidak juga buruk. Tidak senang, tidak juga menderita. Tidak penting, tidak juga sia-sia. Sedangkan Rio selalu berada di ujung. Entah sebagai awal atau sebagai akhir. Entah untuk menjadi dasar atau menjadi puncak. Entah dimulai dari nol atau berakhir menjadi seratus. Ketika Rio mulai berpijak di awal untuk menuju akhir, Maika ada di tengah-tengahnya. -- Tengah Tengah ; /te·ngah/ tempat (arah, titik) di antara dua tepi (batas): sela-sela; antara (orang banyak, kumpulan, dan sebagainya).