[TERSEDIA DI GRAMEDIA; PART LENGKAP] Ada 4 orang gila di SMA Bina Indonesia: 1. Re Dirgantara, peringkat paralel pertama. Bukan kutu buku seperti bayangan lo, karena dia lebih sering ikut tawuran daripada masuk sekolah. 2. Kenan Aditya, peringkat paralel kedua. Juara olimpiade, atlet basket, mantan Ketua OSIS. Tapi lebih baik jangan berharap sama dia, karena lo bisa dihajar klub penggemarnya. 3. Adinda Aletheia, peringkat paralel ketiga. Sama sekali nggak sesuai namanya, karena dia garang, barbar, dan seram. Pernah nyaris dikeluarkan dari sekolah karena tersangkut kasus kekerasan. Intinya, dia definisi preman masa kini, jadi jauh-jauh, oke? 4. Aurora Calista, peringkat paralel keempat. Pemenang kompetisi balet Asian Grandprix, putri tunggal donatur sekolah, dan segala macam gelar lainnya. Kalau di sekolah lo ada yang model-model sok cantik, sok kaya, dan sok populer, berarti dia mirip Aurora. Masalahnya, Kalypso Dirgantari alias Kai harus berhadapan dengan 4 orang gila ini gara-gara peringkat try out-nya tiba-tiba tembus ke nomor 1. . start: 28/03/20 finish: 21/11/21 . warning: mentioned self-harm and suicide. . cover by @khia_fa [ig] all pictures inside © pinterest .

Cerita ini akan tersedia gratis pada 30 April 2022 *** Juna, cowok paling berandal dan playboy di sekolah tiba-tiba disuruh menjaga sang ketua OSIS super garang sekaligus musuh bebuyutannya, Juni. Sejak saat itu, hidup Juni tidak lagi bisa tenang, ada saja ulah Juna yang membuatnya selalu naik pitam! *** Juni, sang ketua OSIS baru yang kaku dan tegas harus berurusan dengan cowok pembuat onar di SMA Cakrawala, Juna. Sialnya lagi, Juna mengenal ibunya dan benar-benar memanfaatkan kesempatan itu! Kini Juna yang merasa mendapatkan kontrol atas Juni semakin sering mengganggu gadis itu, entah itu sekadar menggodanya, mengatur kegiatannya, dan bahkan Juna bisa menjadi alarm jam makan Juni. Setelah berbagai macam cara dilakukan, dapatkah Juna meluluhkan Juni? Dan setelah dihadapkan dengan kesempatan-kesempatan untuk memahami Juna, akankah Juni membuka hatinya untuk Juna?

༻─Ꭺ᥉ɾᥲɾ Ᏼᥙᥲᥒᥲ II─༺ Jika Dyah Pitaloka Citraresmi tak pernah melakukan bela pati dalam perang Bubat, Hayam Wuruk tentu akan tetap memperjuangkan cintanya yang sempat mengabu. Meski begitu, semua jelas kembali lagi pada takdir yang sudah tertulis. Namun bagi Hayam Wuruk, Pitaloka bukan milik takdir. Pitaloka adalah miliknya.