UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama aku ucapkan Terima kasih kepada allah SWT yang selalu menyertai dan mengabulkan semua harapan-harapanku dalam pembuatan buku ini. berkat kasih sayang allah kasih ke aku aku jadi punya banyak kekuatan untuk menyelesaikan cerita ini. kedua waktu itu aku lagi stres dan terparuk, tapi stresnya cuma sebentar soalnya ada Al jadi Terima dasih untuk Al dan Dipuji (vespa milik Al yang waktu itu di paksa nanjak ke lembang) karena udah nemenin aku jalan jalan di bandung meskipun 15 menit, aku tetep berterima kasih kamu mau bawa aku keliling Bandung dan bikin aku punya semangat buat nulis lagi. Terima kasih untuk kopi, susu, dan teh biru yang kalo di kasih lemon jadi unggu. Udah nemenin hari hari aku ngerjain naskah malioboro at midnight ini. Terima kasih juga untuk koto minyak angin dan selimut tebal warna coklat kesayangan aku yang selalu bikin merasa hangat waktu tengah malem bergadang ngerjain naskah. Dan untuk buku ini beserta semua tim yang ada di dalamnya, aku ucapkan terimakasih banyak karena kalian mau bantu aku wujudin keinginan keinginan ku dan selalu sabar sama skysphire dab seluruh pasukanya. Omong omong pasukan, aku juga mau berterimakasih kasih sama seluruh pembaca malioboro at midnight siapa pun kalian dari mana pun kalian menemukan ceritaku. Aku ucapkan Terima kasih dan selamat karena kalian udah masuk ke dunia langit, semoga betah di dunia langit ya kata warga yang udah lama ada di sini sih sekalinya masuk susah keluar hehehehe. Selain itu, aku berterima kasih kepada diriku sendiri sky dan segala badar yang uda di kepalanya, Terima kasih karena udah menyelesaikan tulisan ini dengan baik semoga ini bukan karya terakhir kamu ya, sky ay bengong lagi ayo bekerja lagi. okeh mari kita lanjut aja ke cerita nya jangan lupa folow ig @nlxyrni oke mari kita lanjut

"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis itu akhirnya. "Ganjen banget! Pesen taksi kan bisa." Gadis itu memasang raut tak percaya. "... gak waras lo, Ka." •••• "Lo lebih ngebela Nilam dibanding gue yang pacar lo sendiri, Ka!?" bentak Kara. "Nilam itu lagi sakit, Kara!" Naka balas membentak gadis itu. "Iya, sakit jiwa!" tandas Kara. •••• "Naka! Lo bilang lo bakal selalu percaya ama gue!" ucap Kara memohon "Itu dulu. Minggir!" ucap Naka dingin. •••• "Bahagia terus, Kara." "Lo peduli?" •••• "Pilihan lo cuma dua." "Mati tragis." "Atau hidup tragis." -00.00 Start ➡️11 April 2021 End ➡️9 Agustus 2021

Sudah terbit