"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang Ratu menatap rendah Raja. "Jangan mimpi. Gue ketua kelompok Achilles di sekolah ini! Jangan harap lo bisa hidup tenang di sekolah ini" "Lihat nanti, lo atau gue yang bakalan mempimpin sekolah ini!" Tantang Ratu menatap tajam Raja. Raja dan Ratu, keduanya kerap di panggil sebagai para tokoh Antagonis di SMA Angkasa, bukan karena tingkah mereka yang nakal, tetapi karena keduanya yang memiliki catatan kriminal di usia muda. "Kami adalah seorang antagonis yang menginginkan kebebasan" 🔸🔸🔸🔸🔸🔸 PARA JINGAN COPAS PERGI ATAU GUE HEMPAS!!!

"Akh! Apa ini lelucon?" Gadis itu tersenyum miring. Ia terbangun ditubuh yang sama sekali tak dikenalinya. Meski berkali-kali menyingkirkan pikiran aneh yang mulai memenuhi otaknya, gadis itu tetap terlihat biasa aja. 𝗭𝗲𝗿𝗮𝘆𝗮 memutar bola matanya malas. Ia pikir cerita itu hanya omong kosong. Ternyata ia salah. Sebab, sekarang ia telah mengalaminya. "𝗖𝗹𝗮𝗲𝗿𝘆 𝗡𝗮𝘃𝗲𝘀𝗵𝗮," gumam Zeraya dengan senyum miring yang tercetak jelas dibibirnya. Zeraya tidak tahu banyak tentang cerita yang semalam ia baca. Karena baginya semua pemerannya sangat membosannkan dan klise! Ah, bahkan ia lupa judul cerita itu. Benar-benar Zeraya sama sekali tidak berniat membacanya. Kalau bukan karena sahabatnya mungkin ia tidak akan menyentuh buku bersampul hitam itu. !𝗡𝗢 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧! 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗦𝗔𝗠𝗔 𝗩𝗢𝗧𝗘, 𝗬𝗔𝗛!!

Alesha dikenal sebagai sampah keluarga Devonte. Dia mendapatkan julukan itu karena tidak memiliki kemampuan sihir penyembuhan seperti kedua orang tuanya dan juga kakaknya Mervyn. Namun Alesha tidak pernah perduli, karena kedua orang tuanya dan juga Mervyn tetap menyayanginya meski dia punya kekuarangan. Seperti gadis lainnya dia jatuh cinta. Dia mencintai seseorang yang menjadi teman masa kecilnya. Awalnya hubungan mereka baik-baik saja. Mereka bahkan sudah bertunangan atas kesepakatan dua keluarga. "Itu hanya janji anak kecil, aku tidak bersungguh-sungguh. Saat itu aku tidak mengerti apapun, sekarang aku sudah menemukan seseorang yang benar-benar aku inginkan. Aku ingin kita berpisah." Lazarus pergi begitu saja setelah mengatakan hal yang menyakiti hati Alesha. Tubuhnya luruh dan dia menangis tersedu. Padahal dulu Lazarus sangat memperhatikannya. Hal yang membuat Alesha merasa memiliki harapan. Andai saja Mery tidak muncul Andai saja gadis itu tidak menarik perhatian Lazarus Andai...andai....andai Perlahan pengandaian itu membuat Alesha diliputi kebencian yang mendalam. Pengandaian yang pada akhirnya membuat dia berada pada kehancuran. Namun tiba-tiba dia kembali lagi. Seakan diberi kesempatan untuk mengubah hidup tragisnya. Saat itu Alesha bertekad untuk tidak menggantungkan harapan lagi pada sosok Lazarus.