How to Reject a Male Lead's Love
Arabellevvx
- Reads 14,589
- Votes 2,382
- Parts 9
Ruby tertawa pahit, merasa semesta sedang bercanda kepadanya. Ruby tak meminta agar berada di disini, dia bahkan tak memiliki keterampilan khusus seperti tokoh-tokoh utama di dalam novel yang pernah dia baca. Ruby bukanlah seseorang yang pintar atau memiliki keahlian khusus.
Dia hanyalah gadis introvert yang selalu menghabiskan waktu di kamar, membaca buku fisik maupun online. Dia hanya pergi ke kampus lalu pulang dan bersemedi di kasur kesayangannya hingga ibunya meneriakkan namanya untuk keluar dari kamar. Hanya itu! Tidak ada yang spesial tentangnya, lantas mengapa harus dia?
Kenapa harus dia yang bertransmigrasi dan menempati raga wanita ini?
Kejadiannya begitu cepat saat dia tak sengaja mendorong sang tokoh utama pria, menyebabkan pria itu kehilangan ingatannya.
"Siapa kau?"
"Aku istrimu!"
Dengan insting bertahan hidup yang kuat, Ruby mulai merangkai setiap kata, menggambarkan kehidupan pernikahan yang bahagia meskipun realita berkata sebaliknya. Namun Ruby tak memiliki waktu untuk merenungi kebohongannya karena nyawanya dipertaruhkan di sini.
__________
Nafas panas menggelitik punggung tangan Ruby saat Alaric menekan bibir nya pada telapak tangannya. Sudut matanya melengkung seperti bulan sabit saat kedua sudut bibirnya tertarik, membentuk senyuman utuh.
"...Jika kita memanglah pasangan yang bahagia, kenapa kita tidur terpisah?"
"Ah, itu..."
"Tidak bisakah kita tidur bersama, istri? Aku merasa tidak nyaman sendirian karena satu satunya orang yang aku tahu hanya istriku."
Sorot matanya yang biru laut tampak berkilau dalam cahaya samar, memantulkan ketulusan yang begitu mentah, begitu nyata. Seperti anak anjing yang menatap majikannya, ia menatap istrinya dengan harapan, dengan sedikit ketakutan bahwa ia mungkin akan ditolak.
Ruby kehilangan kata-kata. Jika bisa, hanya sekali saja, Ruby sangat ingin menemui penulis dan mencekiknya!
Tokoh utama pria apa yang sudah dia ciptakan?!