KecubungRindu
Aku menyaksikan dia yang dahulu, anak yang selalu tersenyum setiap pulang ke apartemen kumuhnya dan kesepian, yang menutupi luka dengan gelak tawa. Dari kenyataan itu, juga tempat itu, aku belajar arti ikatan yang paling murni. Kini, aku duduk di samping dia sebagai istrinya. Kami punya anak, rumah kecil di tepi danau, dan pagi-pagi yang dipenuhi ciuman di dahi. Kisah ini adalah pengakuanku. Bagaimana mencintai Naruto berarti menerima semua bekasnya, merawatnya, dan tumbuh bersama dalam ikatan yang tidak tergoyahkan.
Di antara gemerlap kesuksesan dan bisik-bisik yang pernah meremehkannya, aku ingin memperlihatkan satu hal sederhana, bahwa menilai seseorang dari nama, harta, atau garis keluarga adalah kebodohan yang paling kejam. Aku tahu siapa dia sebelum dunia memujanya. Aku menyaksikan dia runtuh dan bangkit. Ini bukan semata tentang agenda bahagia. Aku di sini demi pembelaan lembut untuk mereka yang sempat direndahkan, sebuah doa di mana setiap hati berhak mendapatkan ruangnya.