Sekumpulan kata-kata yang mengendap yang kemudian kulangitkan. *** Cover@Canva ©2022 About Prayer and Hope Ayu Intan and Lia Firiani

Poadcast. Cover@Canva ©2021 Hampir Tenggelam Ayu Intan

Poadcast Cover@Canva ©2023 Jurang Terdalam Ayu Intan

Ketika dunia menolak mendengar suaramu, di ruang kedap suara ini kau bebas menceritakan segalanya. Poadcast Cover@Canva ©2023 Kedap Suara Ayu Intan

[book 3] Series SMA Pelita 1 END [√] Part masih lengkap. Selamat membaca. Mega adalah percikan warna sederhana yang tersingkir di sore hari Di balik angkasa biru membentang yang selalu merengkuhnya Hadirnya serupa luasnya harapan pesan-pesan angkasa hingga perginya hanyalah sebatas warna-warna pecah lalu memudar. *** Hidup Mega adalah suatu kehampaan, layaknya mega yang disapu angin, terasingkan sangat jauh ketika semuanya berawal dari bundanya yang pulang dari Belanda. Begitu juga Angkasa tidak bisa menyampaikan ada sesuatu yang terbentang di antara mereka bahwa keadaan sedang tidak memihak keduanya. Lalu keduanya saling bersandar hingga tanpa mereka sadari di antara keduanya ada sesuatu yang hancur. Namun, apakah yang sedang mereka hadapi? Mampukah keduanya menerima? Atau justru menyerah? Cover@Canva ©2023 Seperti Angkasa Sore Itu Ayu Intan

T A M A T Bagaimana jika suasana sekolah menjadi sebuah insiden menyeramkan? Padahal kehidupan di sekolah hanyalah sekedar puing-puingnya saja. Padahal mereka bukan sekedar memperjuangkan asa tetapi juga UN yang harus diperjuangkan dalam waktu yang dekat. Mereka terkurung di sana, Ada tawa dan tangis juga kehilangan, banyak yang harus mereka relakan selama insiden itu. Ada enam murid yang terjebak di sana, berbagai macam rintangan harus mereka lewati. Bahkan untuk makan pun mereka harus bertaruh nyawa. Seperti mimpi, badai di mimpi, menang adalah tujuan mereka. Tapi bagaimana cara mereka bisa memenangkan pertaruhan itu? Cover@Canva Copyright © 2019 by Ayu Intan

𝙲 𝙾 𝙼 𝙿 𝙻 𝙴 𝚃 𝙴 𝙳 Seperti lembaran halaman kosong. Kamu putih seolah tak tersentuh. Beku tuturmu ada yang ingin kamu sampaikan namun tak kunjung terucap. Maka aku ingin menuliskan tentangmu. Meski pada akhirnya kisah ini hanyalah sebuah kisah semu. "Penawar rasa rindu selepas perpisahan adalah bukan pelukan melainkan sebuah senyuman tulus." *** Cover@Canva Copyright ©2020 by Ayu Intan

Kata-kata absurd itu yang kusebut dengan puisi. Coretan dari berbagai torehan. SelfReminder, motivasi, quotes, kata-kata, puisi. #No Copas Okey Plisss hargai Perjuangan saya. Berkaryalah DAN BELAJAR MEMANUSIAKAN MANUSIA! Cover@Canva Copyright © 2020 by Ayu Intan

[Book 1] Ia memiliki banyak suara yang tertahan di separuh riuh bumi Ia mendengar begitu banyak suara bumi Seperti hujan yang meredamkan seluruh nada di permukaan Yang ia samarkan dengan bisingnya rinai Yang menghentikan suara nyaring juga langkah-langkahnya Pada guyuran deras itu, suaranya terdengar langkahnya lebar Namun, apakah sisa suaranya tidak terlambat untuk ia suarakan? *** Malam itu Binar ingin membebaskan bundanya di penjara. Pada waktu yang bersamaan, Kiran datang menyelamatkan Binar yang sedang terduduk di tepi jembatan. Tidak berhenti di sana, Binar terus berusaha membebaskan bundanya meski secara terang-terangan Kiran menentang siapa saja yang terlibat membantu Binar. Apakah Bunda Binar akan bebas? Dan apa yang membuat Kiran bersikap seperti itu? Temukan jawabannya di sini dan selamat membaca. *** Cover@Canva ©2021 What If Hearing Ayu Intan

Jarak terdekat antara matahari dengan planet antara jantung dengan hati antara pertemuan dengan perpisahan antara manis dan kepahitan antara keabadian dan kehancuran antara rindu dan terabaikan antara perihelium dan aphelium Jarak terdekat. Yang terasa jauh. Cover@Piscart copyright ©2021 Ayu Intan