Penemuan mayat seorang siswi di sekolah menjadi awal mula pencarian ini. Kecurigaan terus bergulir. Siapa pelaku sebenarnya?

(Tamat) Mereka sangka semua sudah berakhir. Mereka kira tidak ada yang perlu ditakutkan lagi. Akan tetapi, kasus baru datang tanpa memberi aba-aba. Menelan korban, menjatuhkan teror, menghilang tanpa bekas. Senyum iblis, jaket bertudung hitam, dan pistol yang selalu dia bawa. Mereka menyebutnya sebagai X, pembunuh tanpa nama yang membuat semuanya semakin runyam. Rissa mungkin memiliki dendam untuk dia balaskan, tapi X tidak. Di saat kebenaran mulai terungkap, satu per satu nyawa lenyap dari bumi. Siapa X sebenarnya? "Dia tidak pantas disebut sebagai manusia." ---- High rank: #2 in misteri 08/09/21 #2 in detektif 08/09/21 #1 in clue 08/09/21 Start: 3 Juni 2020 End: 2 Februari 2022

Selicik apapun kalian, kami punya insting kuat dengan seribu mata yang tak akan membuat kalian lolos begitu saja. Dan kami akan membuat sejarah baru dalam Negara Korea Selatan. Warning ⚠ ⚠ bahasa semi baku ⚠ beberapa part mengandung kekerasan fisik ⚠ mengajak pembaca untuk berfikir (LETS THINKING SMART...) ⚠ brothership ⚠ Misteri/Thriller - A Thousand Eyes- - XF13Park- This story is inspired by the film 'Cold Eyes'

Dimulai dengan pembunuh, berakhir dengan pembantaian. Nyawa terus berjatuhan, namun pelaku belum juga ditemukan. Satu persatu menghilang, satu persatu tak ada yang terselamatkan. Yang tersisa hanya bisa mengenang, yang dihilangkan hanya bisa dikenang. . "Jadi siapa pembunuhnya?" . "Saatnya melihat orang bodoh beraksi!" . Just fanfiction!

Rubik's Killer Karena tak semua teka-teki diciptakan untuk diselesaikan. Daniel Jack Repa, crazy rich eksentrik yang dijuluki The Devil's Mouth, ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya yang terkunci dari dalam. Lehernya tertikam, dan di tangannya tergenggam sebuah Rubik yang hampir selesai-kecuali bagian tengahnya yang ganjil. Sebuah petunjuk? Atau tantangan terbuka? Polisi buntu. Tak ada jejak masuk, tak ada jalan keluar. Lalu muncullah The Judge Wall, kelompok bayangan yang tak hanya melindungi pelaku, tapi juga membajak kebenaran. Hingga detektif jenius Alan Labirin dipanggil. Dingin, presisi, dan nyaris tak tersentuh emosi, Alan harus menembus labirin penuh ilusi, menafsirkan pesan tersembunyi dalam Rubik, dan merobohkan tembok kekuasaan yang tak tersentuh hukum. Tapi ini lebih dari sekadar pembunuhan. Ini adalah pintu masuk permainan psikologis. Dan Alan telah masuk ke dalamnya. Berani ikut menelusuri sisi tergelap dari sebuah Rubik? Follow. Vote. Tinggalkan jejakmu-karena setiap komentar bisa jadi bagian dari teka-tekinya.