iamary
- Reads 10,417
- Votes 1,163
- Parts 20
Di tengah gemerlap dunia mode internasional, Flower Valmont-atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Flow-menjadi bintang baru yang bersinar terang. Cantik, karismatik, dan berdedikasi penuh pada karier, Flow dikenal sebagai sosok yang tak pernah bercinta, hanya bekerja. Namun, prinsip itu mulai goyah saat ia bertemu Alfred Jevan-pemilik dingin dan perfeksionis dari JeV Luxe Group, raksasa fashion dunia yang terkenal kejam dan tak kenal kompromi.
Pertemuan pertama mereka tak berjalan mulus. Flow datang terlambat ke pertemuan penting, membuat Jevan langsung membatalkan kerja sama yang belum sempat dimulai. Tapi alih-alih meminta maaf atau bersikap defensif, Flow justru melemparkan kalimat provokatif yang membuat Jevan kehilangan kendali.
Antara dua dunia yang keras dan penuh ambisi, tumbuhlah benih-benih ketertarikan yang tak terduga. Flow yang mulai lelah dengan kesendirian, dan Jevan yang selama ini tertutup rapat terhadap emosi, perlahan mulai saling tertarik-meski tak satu pun dari mereka mau mengakuinya.
Di balik lensa kamera, lampu sorot, dan kekuasaan korporat, hubungan mereka mulai mengaburkan batas antara profesional dan personal. Tapi apakah dua orang kuat bisa saling jatuh cinta tanpa saling menghancurkan?
"Melihatmu tanpa jas kantor... ternyata kau dua kali lebih tampan," ucapnya dengan nada manja. "Akan sangat menyenangkan kalau setiap kali aku bangun, kau adalah orang pertama yang kulihat di sebelahku."
"Apa kau memang selalu seperti ini pada semua orang yang akan bekerja sama denganmu?"
" You're mistaken, Mr. Alfred," bisiknya lembut di dekat telinga pria itu. "You're the only one."
Sebuah kecupan cepat mendarat di pipi Jevan. Spontan dan penuh percaya diri-gaya khas Flow.